- Home
- /
- Kabar Finansial
- /
- Bursa
Tak Rela Kepemilikan Susut, Akulaku Borong Lagi Ratusan Juta Saham Bank Neo Commerce
PT Akulaku Silvrr Indonesia atau Akulaku memborong sebanyak 358,35 juta saham atau 2,1% saham PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB).
Jika sebelumnya Akulaku menguasai sekitar 27,32% saham atau 3,28 miiliar saham di BBYB, kini platform perbankan dan keuangan digital tersebut memeluk sebesar 29,42% atau sebanyak 3,64 miliar saham.
Aksi tersebut dilakukan Akulaku pada 19 Juli 2024, seiring dengan langkah BBYB melakukan Penawaran Umum Terbatas (PUT) kepada para pemegang saham dengan skema PMHMETD VII sebanyak 1,31 miliar saham baru dengan nilai nominal Rp100 per saham.
Jumlah tersebut setara dengan 9,82% dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan. Harga pelaksanaan adalah sebesar Rp300 per saham. Jumlah dana yang akan diterima Perseroan melalui right issue ini mencapai Rp393,5 miliar.
Akulaku sebagi pemegang saham pengendali perseroan bersedia untuk menjadi pembeli siaga, yang akan membeli seluruh sisa saham baru yang tidak diambil bagian oleh pemegang saham lainnya.
Baca Juga: Bank Neo Commerce Hadirkan Fitur Neo Donasi di Aplikasi neobank
Jika mengacu pada harga rights issue, artinya Akulaku menggelontorkan dana hingga Rp107,5 miliar.
Pejabat Sementara (Pjs) Direktur Utama, PT Bank Neo Commerce Tbk, Aditya Windarwo, mengungkapkan bila aksi korporasi right issue ini akan berdampak strategis untuk Perseroan dalam mendukung peningkatan kinerja yang lebih optimal. Pada right issue ini, PT Akulaku Silvrr Indonesia selaku Pemegang Saham Pengendali Perseroan memberikan komitmen menjadi standby buyer.
Artinya, PT. Akulaku Silvrr Indonesia akan melaksanakan seluruh haknya dan membeli seluruh sisa saham baru yang tidak diambil bagian oleh pemegang saham lain secara tunai diatas harga pasar saat ini.
“Tentunya hal ini menunjukkan komitmen PT Akulaku Silvrr Indonesia untuk mendukung Bank Neo Commerce khususnya dalam meningkatkan pelayanannya kepada seluruh nasabah. Kami percaya perbaikan kinerja BNC sejak awal tahun ini menunjukkan titik balik dan kami percaya bahwa kebaikan ini sifatnya berkelanjutan. Dana yang didapat tentunya akan mendukung kinerja Perseroan lebih baik lagi ke depannya,” ujar Aditya, dalam keterangan resminya, Jakarta, (4/7/2024).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement