Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mempersiapkan Kualitas Anak Indonesia Jadi Lebih Baik Melalui Pendidikan

Mempersiapkan Kualitas Anak Indonesia Jadi Lebih Baik Melalui Pendidikan Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Peringatan Hari Anak Nasional pada tanggal 23 Juli lalu menjadi momentum untuk meningkatkan kualitas anak Indonesia. Salah satu cara paling efektif untuk mewujudkan anak Indonesia berkualitas adalah melalui pendidikan. Sebagaimana diketahui, pendidikan sangat berpengaruh terhadap kualitas hidup dan masa depan seseorang.

Faculty Head Sequis Quality Empowerment, STAE, Yan Ardhianto Handoyo, S.T., AWP®, RFP®, mengatakan setiap orang tua perlu mempersiapkan dana pendidikan sejak dini agar kelak anak bisa mengakses pendidikan terbaik tanpa khawatir terganggu oleh masalah keuangan.

"Langkah pertama mempersiapkan dana pendidikan adalah memiliki kebiasaan berhemat dan tidak berutang konsumtif agar bisa menabung. Bukalah rekening tabungan khusus untuk pendidikan agar dapat fokus meningkatkan saldo dana pendidikan," katanya dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu (24/7/2024).

Setelah memiliki kebiasaan menabung, Yan menyarankan para orang tua untuk meningkatkan dana pendidikan dengan cara berinvestasi. Hal tersebut perlu dilakukan karena ada faktor inflasi yang membuat biaya pendidikan terus meningkat setiap tahun.

Baca Juga: Diversifikasi Bisnis, Asei Indonesia Luncurkan Dua Produk Asuransi Baru

Bahkan, kenaikan kerap terjadi pada biaya lain yang menjadi pendukung, seperti biaya kursus, buku pelajaran dan peralatan sekolah, transportasi ke sekolah, uang saku, dan lainnya.

"Inflasi pendidikan membuat biaya pendidikan terus naik. Biaya relatif besar akan sangat terasa saat anak memasuki pendidikan menengah dan tinggi. Kemampuan ekonomi yang terbatas umumnya menjadi kendala untuk menyekolahkan anak," paparnya. 

"Biasanya banyak anak yang lebih memilih untuk bekerja membantu perekonomian keluarga ketimbang melanjutkan pendidikan lebih tinggi. Padahal, kesetaraaan mengakses pendidikan tinggi adalah salah satu cara mengurangi ketimpangan ekonomi di masyarakat," sebutnya.

Jika para orang tua belum pernah berinvestasi, Yan menganjurkan untuk dapat mencoba reksa dana dan surat berharga negara (SBN) kemudian melengkapi dengan asuransi pendidikan dwiguna. Ketiga instrumen ini akan membantu para orang tua mengumpulkan dana untuk keperluan dana pendidikan jangka panjang.

Ia setuju bahwa dana pendidikan perlu dipersiapkan jauh-jauh hari, tetapi jika hanya dengan menabung dengan jumlah yang sama setiap bulan, tidak akan cukup untuk memenuhi kebutuhan pendidikan. Investasi masih menjadi solusi menghadapi kenaikan inflasi sampai saat ini karena dalam investasi ada potensi imbal hasil yang nilainya lebih besar dari sekadar menabung.

"Reksa dana ada berbagai jenis, seperti saham, campuran, pendapatan tetap, dan pasar uang. Mana yang dipilih tergantung pada tujuan finansial dan jangka waktu," tuturnya.

Para orang tua, imbuhnya, bisa memilih reksa dana sesuai profil investasi dengan menyesuaikan tujuan dan kapan hasil investasi reksa dana tersebut ingin dipakai dengan mengacu pada prinsip high return high risk, yakni keuntungan besar berbanding lurus dengan risiko yang besar.

"Pemula dapat mencoba berinvestasi di reksa dana pasar uang. Kelak, pengetahuan investasi dan kemampuan finansial bertambah, bisa mempertimbangkan jenis reksa dana lain untuk menyiapkan dana pendidikan," paparnya.

Yan menambahkan, asuransi pendidikan dapat juga menjadi pilihan menyiapkan dana pendidikan anak atau menjadi pelengkap berinvestasi karena instrumen ini tidak hanya membantu mengumpulkan dana, tetapi juga ada perlindungan jiwa. Pilihlah asuransi pendidikan yang premi dan manfaatnya sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan finansial.

Sequis memiliki asuransi pendidikan yang sangat baik jika dimiliki masyarakat karena merupakan asuransi dwiguna, yakni memiliki manfaat perlindungan jiwa bagi orang tua sebagai Tertanggung dan dapat menjadi tabungan untuk mendukung dana pendidikan anak.

Sequis EduPlan Insurance adalah salah satu produk asuransi pendidikan unggulan dari Sequis karena terdapat manfaat meninggal dunia untuk ahli waris atau penerima manfaat dan terdapat manfaat dana pendidikan yang akan diterima oleh tertanggung dan/atau ahli waris hingga 200% uang pertanggungan, sesuai tabel dana pendidikan terjadwal selama polis masih aktif (inforce).

Baca Juga: Asuransi Mikro Usahaku, Askrindo beri perlindungan UMKM

Yan mencontohkan, betapa bermanfaatnya memiliki asuransi pendidikan seperti yang dirasakan keluarga Bapak Prawiro yang meninggal dunia karena kecelakaan namun keluarganya dapat bertahan hidup dan anak-anaknya tetap dapat melanjutkan pendidikan.

Bapak Prawiro (30 tahun) memiliki asuransi Sequis EduPlan Insurance dengan uang pertanggungan (UP) Rp500 juta. Perlindungan asuransi berlangsung selama 15 tahun. Namun, pada tahun polis keempat, Bapak Prawiro meninggal dunia.

Ahli waris atau penerima manfaat akan menerima manfaat meninggal dunia sebesar 100% UP dan keluarga Bapak Prawiro tidak perlu melanjutkan pembayaran premi. Ahli waris atau penerima manfaat juga akan mendapatkan dana tahapan sesuai tabel dana pendidikan terjadwal sebesar 190% UP atau Rp950 juta.

Karena Sequis EduPlan Insurance merupakan asuransi dwiguna sehingga saat masih hidup Bapak Prawiro dan keluarga sudah merasakan manfaat dana tahapan pada akhir tahun polis ketiga sebesar 5% UP atau Rp25 juta.

Selain menabung, berinvestasi, dan berasuransi, Yan juga menyarankan agar anak Indonesia lebih giat belajar agar memiliki nilai akademik yang memadai untuk dapat mencoba peluang program beasiswa atau bantuan dana pendidikan yang tersedia. Banyak institusi pendidikan menawarkan beasiswa untuk siswa berprestasi atau yang membutuhkan bantuan finansial. Mendapat beasiswa dapat membantu mengurangi beban orang tua menyiapkan dana pendidikan.

"Selamat Hari Anak Nasional semoga kita sebagai orang tua dapat benar-benar menyadari bahwa anak adalah aset berharga bukan saja untuk keluarga, tetapi juga bagi negara karena mereka adalah penerus bangsa sehingga kita perlu menghormati dan memenuhi hak anak termasuk pendidikan mereka," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Amry Nur Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: