Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Persatuan Silat Dibekukan Buntut Ngeroyok Polisi, Ahmad Sahroni: Tak Boleh Ada Ormas Rasa Preman!

Persatuan Silat Dibekukan Buntut Ngeroyok Polisi, Ahmad Sahroni: Tak Boleh Ada Ormas Rasa Preman! Kredit Foto: Instagram/Ahmad Sahroni
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sebanyak 13 pesilat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) ditetapkan sebagai tersangka pengeroyokan polisi Aipda Parmanto.

Selain itu, Kapolda Jatim Irjen Imam Sugianto memastikan bahwa seluruh kegiatan PSHT Jember dibekukan untuk sementara. Dia meminta para pesilat menjadikan kasus ini sebagai momentum dalam memperbaiki manajemen.

Terpisah, Ketua Umum (Ketum) PSHT Moerdjoko meminta maaf atas aksi gaduh para pesilatnya. Ia juga meminta polisi menindak tegas para pelaku.

Kasus ini pun lantas turut mendapat perhatian dari Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni.

Politikus NasDem tersebut mengapresiasi langkah tegas Polda Jatim dalam menindak oknum PSHT yang mengeroyok anggota polisi.

“Polisi tengah bertugas memastikan jalanan lancar, kok bisa-bisanya malah dikroyok? Ini sangat arogan, dan saya menilai langkah yang diambil Polda Jatim sudah tepat, oknum-oknum bergaya premanisme seperti itu memang harus diberi pelajaran tegas. Apalagi saat itu, korban tengah bertugas secara humanis, tanpa senjata loh. Memang berandalan aja itu semua pelakunya," kata Sahroni dalam keterangan (26/7).

Di samping itu, Sahroni pun mengapresiasi sikap organisasi PSHT yang tidak melindungi oknum anggotanya. Menurutnya, sikap kooperatif dari organisasi menunjukkan bahwa tragedi tersebut berada di luar kendali dan murni kesalahan oknum.

"Tapi apresiasi juga kepada organisasi PSHT, yang kooperatif dengan tidak membela serta terbuka terhadap kesalahan anggotanya. Jadi ini murni di luar kendali organisasi, dan para oknum bertanggungjawab atas kesalahannya sendiri,” tambah Sahroni.

Terakhir, Sahroni pun turut menghimbau agar masyarakat menghormati petugas kepolisian yang tengah bertugas, di mana pun itu.

“Masyarakat juga harus hormati petugas, jangan karena ada beda pendapat sedikit di lapangan, langsung berbuat semena-mena,” tutup Sahroni.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: