Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Transisi Energi Nuklir Jadi Opsi, Tapi Masyarakat Masih Worry

Transisi Energi Nuklir Jadi Opsi, Tapi Masyarakat Masih Worry Ilustrasi: Wafiyyah Amalyris K
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berkomitmen melakukan diversifikasi sumber energi dan pengurangan emisi karbon, salah satunya dengan memasukkan opsi nuklir dalam rencana penyediaan tenaga listrik yang lebih bersih dan tetap andal.

“Termasuk memasukkan opsi nuklir dalam rencana penyediaan tenaga listrik yang lebih bersih dan tetap andal,” ujar Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jisman Hutajulu saat menyampaikan Keynote Speech acara “Workshop Aspek Keselamatan, Kelistrikan dan Keekonomian dari Teknologi ThorCon 500 MW” di Jakarta, Selasa (30/7/2024).

Jisman menuturkan, Indonesia sebagai negara yang kaya akan sumber daya energi memiliki potensi besar untuk menjadi pemimpin dalam transisi energi pada level global.

Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) di Indonesia akan menjadi bagian integral dari strategi energi untuk memasukkan energi nuklir ke dalam Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional (RUKN).

Seperti diketahui, sejak COP 26 tahun 2021, isu perlindungan lingkungan hidup untuk penurunan emisi gas rumah kaca (GRK) semakin penting.

Kementerian ESDM dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) serta Kementerian/Lembaga terkait telah berkoordinasi untuk membahas target dan skenario Net Zero Emission tahun 2060 atau lebih cepat.

Jisman mengingatkan tantangan utama dalam pengembangan teknologi nuklir adalah persepsi dan penerimaan publik terhadap energi nuklir. Edukasi dan sosialisasi yang tepat menjadi hal yang sangat penting untuk mengubah pandangan masyarakat dan membangun kepercayaan terhadap keamanan dan manfaat teknologi ini.

Baca Juga: Menko Airlangga Singgung Pembangkit Listrik Reaktor Nuklir saat Temui Perwakilan AS

“Kita perlu mengedukasi masyarakat tentang keuntungan dan keselamatan penggunaan energi nuklir, serta langkah-langkah mitigasi risiko yang telah diterapkan,” imbau Jisman.

Koordinasi yang kuat antar berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, industri, dan lembaga penelitian, sangat penting untuk memastikan keberhasilan program ini. Kerja sama lintas sektoral harus diperkuat untuk mengatasi hambatan-hambatan dan memastikan bahwa semua pihak bekerja dalam satu arah yang sama.

Pakar Energi Universitas Gajah Mada, Tumiran menyampaikan bahwa penggunaan energi nuklir dalam penyediaan listrik merupakan langkah yang baik dalam mendukung upaya Pemerintah mengurangi penggunaan energi fosil.

“Nuklir adalah salah satu opsi yang dapat dipilih Pemerintah untuk sistem listrik di Indonesia di masa depan,” ujar Tumiran.

Direktur Operasi PT Thorcon Power Indonesia, Bob S. Effendi mengatakan, selain bersumber dari energi baru terbarukan, dari segi keekonomian penggunaan sumber energi nuklir nantinya akan lebih kompetitif dengan harga batubara.

“Penggunaan energi nuklir nantinya akan lebih kompetitif dengan harga batubara,” jelas Bob.

Jisman berharap melalui diskusi dan pemikiran yang mendalam pada workshop ini, dapat menghasilkan rekomendasi-rekomendasi yang konkret dan implementatif untuk mendukung pengembangan energi nuklir di Indonesia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Dwi Kurniawan
Editor: Amry Nur Hidayat

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: