Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Maybank Indonesia Berhasil Salurkan Kredit Rp123 Trilliun, Tumbuh 11,9% di Semester I 2024

Maybank Indonesia Berhasil Salurkan Kredit Rp123 Trilliun, Tumbuh 11,9% di Semester I 2024 Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Bank Maybank Indonesia Tbk (Maybank Indonesia) berhasil mencatat pertumbuhan kredit sebesar 11,9%, mencapai Rp123,03 triliun dibandingkan Rp109,97 triliun tahun lalu.

Presiden Direktur Maybank Indonesia, Steffano Ridwan, mengatakan Bank telah berhasil membukukan pertumbuhan kredit yang lebih tinggi di semua segmen bisnis utama pada semester pertama 2024. Pertumbuhan ini berjalan selaras dengan pertumbuhan kredit industri dua digit.

“Di tengah berbagai tantangan, Bank telah berhasil meningkatkan kinerja bisnis intermediasinya dengan menangkap berbagai peluang pertumbuhan melalui penerapan strategi ‘super growth’ didukung upaya berkelanjutan kami dalam memperkuat sinergi One-Maybank,” kata Steffano, Jakarta, Rabu (31/7/2024). 

Kredit Global Banking mencatat pertumbuhan sebesar 12,6% menjadi Rp45,64 triliun, naik dari Rp40,55 triliun sama tahun lalu. Kredit segmen Large Local Corporate (LLC) Global Banking tumbuh 17,0%, dikontribusi oleh pembiayaan untuk large local corporations sehubungan dengan upaya Bank dalam

memperluas peluang kerja sama lintas jaringan bisnis Maybank, serta memperkuat kolaborasi 'One Maybank go-to-maket' pada kuartal kedua tahun 2024. 

Baca Juga: Maybank Indonesia Bagikan Tips Jaga Stabilitas Keuangan Syariah

Sementara itu, kredit untuk segmen grup Financial Institutions (FIG) naik 59,1% menjadi Rp15,68 triliun didorong pembiayaan jangka menengah.

Permintaan pasar domestik terhadap barang dan jasa turut mendorong pertumbuhan kredit yang kuat pada segmen ritel dan non-ritel pada Community Financial Services (CFS) Ritel dan Non-ritel dengan pertumbuhan sebesar 11,5% di seluruh segmennya.

Portofolio kredit Non-ritel Community Financial Services (CFS) tumbuh 19,8% menjadi Rp33,46 triliun dari Rp27,93 triliun pada periode yang sama tahun lalu, didukung pertumbuhan pada segmen Business Banking sebesar 25,1%, diikuti kredit untuk sektor UKM (SME+) yang tumbuh 17,0%, dan kredit untuk mendukung sektor UMKM ritel (RSME) yang meningkat sebesar 16,7%.

Demikian juga, kredit CFS Ritel juga tumbuh 5,9% didukung pembiayaan ritel otomotif Anak Perusahaan yang menyumbang pertumbuhan sebesar 6,7% dan bisnis kartu kredit & KTA yang tumbuh 17,5%.

Pada kuartal kedua 2024, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mengungkapkan penjualan ritel otomotif nasional mengalami penurunan sebesar 14%. Namun, di tengah penurunan penjualan, Bank mampu membukukan peningkatan pembiayaan kendaraan yakni, roda dua WOM sebesar 7,5%, dan pembiayaan kendaraan roda empat MIF sebesar 6,5% didukung oleh pendekatan 'One-Maybank

go-to-market' khususnya meningkatkan cross referencing.

Pada Mei 2024, Bank meluncurkan kartu kredit co-branded Manchester United di Indonesia, sekaligus menjadi negara keempat dalam Maybank Group setelah Malaysia, Singapura dan Filipina yang menawarkan kartu tersebut kepada nasabah dan menjadi bagian dari portofolio produk Bank.

Bank mencatat pertumbuhan aset konsolidasi sebesar 14,2% menjadi Rp189,16 triliun dari Rp165,62 triliun pada periode yang sama tahun lalu, didukung utamanya oleh pertumbuhan kredit.

Simpanan nasabah tumbuh 4,7% menjadi Rp115,58 triliun dari Rp110,38 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Selaras dengan strategi Bank untuk meningkatkan dana murah, CASA meningkat sebesar 10,6%, didukung simpanan Giro yang tumbuh 15,5% dan Tabungan yang naik 3,5%. Deposito Berjangka menurun sebesar 0,8% dan sebesar 4,7% Q-o-Q sejalan dengan strategi pendanaan Bank. Rasio CASA tumbuh menjadi 51,3% dari 48,6%.

Pendapatan Bunga/Interest Income pada semester pertama 2024 meningkat sebesar 9,9% didukung pendapatan yang lebih baik dari komposisi aset produktif serta upaya berkelanjutan untuk mengurangi dana mahal dan kredit dengan yield yang rendah. Meski demikian, biaya dana tetap tinggi oleh karena tren perubahan suku bunga yang berdampak pada Pendapatan Bunga Bersih (NII) Bank yang menurun sebesar 2,6%. NIM terkontraksi 62bps menjadi 4,4% pada semester pertama 2024. Apabila ditinjau Q-o-Q, NII tercatat naik 0,4% sehubungan dengan upaya mengoptimalkan pendanaan.

Baca Juga: Investor Pasar Modal Terus Meningkat, Maybank Sekuritas Luncurkan Maybank Trade ID

Pendapatan berbasis biaya/Fee-based income pada semester pertama 2024 dibukukan sebesar Rp820 miliar dari Rp1,09 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Hal ini disebabkan oleh kinerja Global Market (GM) yang terdampak oleh pelemahan nilai tukar rupiah dan perubahan tren suku bunga globaldan domestik. Namun demikian, pendapatan fee-based wealth management mencatat pertumbuhan sebesar 5,8% yang terdiri dari pendapatan fee Bancassurance sebesar 8,4% dan investasi sebesar 3,5%.

Bank tetap berinvestasi secara signifikan dalam meningkatkan kapabilitas TI termasuk merealisasikan inisiatif-inisiatif M25+ untuk mendorong digitalisasi dan modernisasi perangkat teknologi. 

Dengan demikian, biaya overhead tercatat meningkat sebesar 6,4%. Rasio Non-Performing Loan (NPL) membaik menjadi 2,7% (gross) dan 1,7% (net) dari 3,3% (gross) dan 2,2% (net). Saldo NPL menurun sebesar 10,7% dan rasio Loan at Risk (LAR) membaik menjadi 9,0% dari 11,5%.

Pada Juni 2024, Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank saja pada level 90,8% dan Liquidity Coverage Ratio (LCR) Bank saja pada level sehat sebesar 169,6%, jauh di atas ketentuan regulator.

Rasio Kecukupan Modal (CAR) tetap kuat pada level 23,5% dan Common Equity Tier 1 (CET 1) sebesar 22,3% pada Juni 2024.

“Kami berhasil memperkuat fundamental Bank, baik dari segi keseimbangan likuiditas maupun pengelolaan kualitas aset agar selaras dengan target strategis kami. Kinerja yang ditoreh pada kuartal kedua 2024, telah mendorong Bank untuk membukukan kembali hasil yang positif dari kuartal sebelumnya, serta mendukung rencana pengembangan bisnis kami di kuartal mendatang,” ucapnya. 

Adapun, Maybank mencatatkan Laba Sebelum Pajak (PBT)

sebesar Rp548 miliar pada kuartal kedua 2024, naik sebesar 6,2% Y-o-Y, didukung oleh kinerja bisnis yang membaik seiring dengan pertumbuhan kredit dan pencadangan yang lebih rendah dibandingkan kuartal sebelumnya. PBT untuk semester pertama 2024 sebesar Rp283 miliar. 

Menurut Steffano, pencapaian kinerja tersebut menunjukkan profitabilitas Bank yang kembali meningkat setelah dilakukan pencadangan yang bersifat pre-emptive secara signifikan pada kuartal pertama 2024.

“Bank melanjutkan fokusnya dalam meningkatkan kinerja bisnis intermediasi, khususnya pembiayaan pada segmen korporasi, UKM, dan ritel otomotif melalui strategi 'super growth' yang berjalan selaras dengan strategi M25+ dari Maybank Group, khususnya melalui Strategic Programmes (SP)7 yang diterapkan di Maybank Indonesia,” tutupnya. a

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: