Wakil Ketua Umum Partai Garuda Teddy Gusnaidi menilai Partai Keadilan Sejahtera (PKS) berlabuh ke tempat lain karena Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tidak mau mengusung Anies Baswedan di Pilkada DKI Jakarta 2024.
Dan menurut Teddy, jika mengikuti logika Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto bahwa ada yang berupaya menjegal pencalonan Anies Baswedan di Pilkada DKI Jakarta 2024, maka pelakunya adalah partai berlambang banteng itu sendiri karena tidak mau mengusung Anies sehingga PKS berpindah halauan.
Baca Juga: PDIP Harus Dukung Anies Setelah Hasto Tuding Ada yang Menjegal, Kenapa?
"PKS sudah standby dari awal, tapi karena Anies tidak dapat partai lain dan PDIP tidak mau mengusung @aniesbaswedan, akhirnya PKS berlabuh ke tempat lain. Kalau ikuti logika Hasto PDIP, artinya yang menjegal Anies untuk maju di Pilkada DKI adalah PDIP. Kan gitu..," ucapnya, dikutip dari akun X pribadinya, Kamis (15/8).
Sementara sebelumnya, Juru bicara PKS, Muhammad Kholid mengatakan dukungan partainya untuk Anies Baswedan-Sohibul Iman di Pilkada DKI Jakarta 2024 sudah kadaluwarsa, sehingga kini membuka opsi kedua untuk bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus.
"Sekarang kami mendalami komunikasi di opsi yang kedua--lebih mendalami opsi kedua ini dengan pimpinan KIM," kata Kholid saat menggelar konferensi pers di kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKS, Jakarta Selatan pada Sabtu, 10 Agustus 2024, dikutip dari Tempo.
Ia mengatakan dukungan PKS untuk Anies-Sohinul hanya berlaku dalam rentang waktu 25 Juni-4 Agustus 2024, tapi belum ada rekomendasi dari partai lain untuk bergabung mendukung pasangan tersebut selama periode itu.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Advertisement