Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Megawati Beri Sinyal PDIP dari Awal Hendak Diambil Alih Jokowi

Megawati Beri Sinyal PDIP dari Awal Hendak Diambil Alih Jokowi Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri memberikan pidato untuk pembekalan bagi relawan di acara Rakornas relawan se-Jawa di Jakarta, senin (27/11/2023). Rakornas yang dihadiri sekitar delapan ribu orang relawan dari 2.500 organ relawan di pulau Jawa tersebut bertajuk Soliditas dan Militansi Relawan untuk Pemenangan Ganjar-Mahfud dalam rangka menyiapkan strategi kampanye untuk pemenangan pasangan capres-cawapres nomor urut 3 tersebut pada kontestasi politik Pemilu 2024. | Kredit Foto: Antara/Sulthony Hasanuddin
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pengamat politik Rocky Gerung menilai (Ketum) Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri memberi sinyal bahwa partainya dari awal hendak diambil alih Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Sinyal tersebut dibaca Rocky Gerung melalui Megawati yang mengatakan ada pihak lain yang mencoba mengambil alih PDIP sehingga dirinya kembali menjabat sebagai Ketum setelah berniat pensiun.

Baca Juga: KPU Harus Digeruduk pada 27 Agustus Jika PDIP Calonkan Anies di Pilkada DKI Jakarta

"Akhirnya makin terbuka semua pihak yang pernah diancam oleh Presiden Jokowi mulai bicara terang-terangan, Ibu Mega sinyalnya jelas bahwa PDIP dari awal memang hendak diambil alih Jokowi," ungkapnya, dikutip dari YouTube Rocky Gerung Official, Kamis (22/8)

Kemudian dilanjutkan dengan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yang mengatakan Jokowi ingin mengambil alih posisi Megawati. "Jadi apa yang dikatakan Pak Hasto sebagai Sekjen yang tahu tentang lika-liku politik Jokowi itu tidak mungkin diabaikan sebagai fakta," imbuhnya.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto kembali menyampaikan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) ingin mengambil alih posisi ketua umum (Ketum) PDIP yang kini ditempati Megawati Soekarnoputri.

Hasto mengatakannya ketika ditanya media mengenai maksud pernyataan Megawati di hadapan para calon kepala daerah (cakada) yang menyebut ada upaya pengambilalihan PDIP.

"Itu pernah saya sampaikan di dalam beberapa diskusi karena ada seorang mantan menteri yang kemudian dihubungi oleh menteri di dalam kabinet bapak Jokowi yang menyatakan keinginan dari bapak Jokowi untuk menduduki posisi Ketua Umum PDI Perjuangan, itu pernah saya sampaikan ke publik," ujar Hasto di Kantor KPK, Jakarta, Kamis (15/8), dikutip dari CNN Indonesia.

"Kemudian melihat apa yang terjadi dengan Partai Golkar yang mula-mula juga ada rumor seperti itu, ternyata itu kan terjadi. Maka, apa yang disampaikan ibu Megawati Soekarnoputri adalah benar," sambungnya.

Ia menegaskan Megawati bukan hanya sekadar Ketua Umum PDIP, namun juga putri dari Sukarno, proklamator sekaligus Presiden RI-1, selain itu juga bagian dari sejarah kepemimpinan Indonesia.

"Ibu Mega sudah menjadi bagian dari suatu ide, gagasan, cita-cita bagaimana negara hukum dibangun, bagaimana negara karakter pemimpinnya tidak boleh otoriter," kata Hasto.

"Maka seluruh jajaran partai dengan militansi tinggi, dengan pertaruhan jiwa raga siap akan membela ibu Mega dengan seluruh gagasan-gagasannya itu," lanjutnya.

Karenanya, Hasto menegaskan Megawati menyatakan kesediaannya untuk kembali menjadi Katua Umum PDIP dalam rapat kerja nasional (Rakernas) kelima.

"Apalagi ini menjelang 17 Agustus yang merupakan peringatan bahwa kemerdekaan Indonesia ini membangunkan jiwa-jiwa rakyat Indonesia agar merdeka dan berdaulat untuk tidak mampu ditekan oleh siapa pun yang mencoba menyelewengkan semangat 17 Agustus tersebut," ucap Hasto.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya

Advertisement

Bagikan Artikel: