- Home
- /
- EkBis
- /
- Agribisnis
Strategi Mendongkrak Produksi Kebun Sawit Rakyat: Menuju 50 Juta Ton CPO di 2024
Strategi kedua adalah stabilisasi harga CPO yang meliputi dukungan pendanaan biodiesel untuk meningkatkan daya serap pasar & pengendalian overstock produk sawit serta diversifikasi produk. Lalu promosi dan advokasi sawit positif dengan mempertahankan dan memperluas pasar domestik dan luar negeri.
Selanjutnya ada riset pasar dan produk dengan memberi rekomendasi kebijakan penguatan pasar sawit, stabilitas harga dan pengembangan produk turunan dengan nilai tambah tinggi.
Baca Juga: Meski Produksi CPO Menurun, GAPKI Optimis Industri Sawit Tetap Produktif
“Ya bagaimana diversifikasi pasar dalam negeri sehingga demand meningkat, supply stabil atau kurang, harga naik. Nah disitulah kita tidak tergantung pada eropa. Kita lawan saja eropa. Jadi stabilisasi harga CPO itu sangat penting,” jelasnya
Selanjutnya adalah memperkuat industri hilir dengan cara riset dan pengembangan program konversi sawit menjadi bio-hydrocarbon fuel. BPDPKS, sebut Sunari, selalu memberi dukungan dana riset untuk pembuatan katalis, memberi insentif untuk produsen bio-hydrocarbon fuel, serta perbaikan kelembagaan dan rantai pasok sawit.
“Kemudian mendukung program hilirisasi lainnya berupa dukungan dana riset peningkatan nilai tambah dan inovasi produk hilir atau oleokimia dan insentifnya. Jadi kita tambah insentifnya. Jangan takut-takut,” kata Sunari.
Lebih lanjut, dia juga menjelaskan strategi untuk meningkatkan industri hulu dan hilir sawit. Yakni dengan sinergi antara pemerintah baik sebagai lembaga pendanaan riset, maupun sebagai regulator produk hasil riset. Sementara itu, industri atau perusahaan swasta dan lembaga penelitian dari perguruan tinggi bisa dilibatkan untuk mendorong hulu dan hilirisasi.
Baca Juga: Mengenal Teknologi SRORS yang Lebih Ramah Lingkungan untuk Industri Kelapa Sawit
“Kemudian, diperlukan lembaga yang berfungsi untuk mengkolaborasikan dan mensinergikan program hulu dan hilirisasi. Sehingga, pemerintah, industri, lembaga penelitian/lembaga pekebun saling membentuk segitiga sinergi demi keberlanjutan sawit dan tata kelola yang lebih baik ke depannya,” pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Aldi Ginastiar
Advertisement