Hanya Ada Satu Faktor yang Bikin Anies Gagal Diusung PDIP di Jabar, Tapi Bukan Mulyono
Pengamat politik Adi Prayitno mempertanyakan sosok Mulyono yang dimaksud Ketua DPD PDIP Jabar Ono Surono sebagai pihak di balik gagalnya Anies Baswedan maju di Pilkada Jawa Barat (Jabar) 2024.
Namun Adi menilai gagalnya Anies Baswedan maju di Pilkada Jabar November mendatang sebagai calon gubernur (cagub) bukan karena faktor Mulyono, tapi disebabkan tidak ada titik temu dengan PDIP.
Baca Juga: Jangankan Gubernur Jabar, Jokowi Tetap Akan Gelisah Jika Anies Jadi Bupati di Pelosok
"Apakah Mulyono yang dimaksud adalah sosok yang sama dengan invisbel hand, powerful, dan tukang kayu? Kalo soal pencalonan Anies yang gagal, sepertinya karena faktor tak ada titik temu dengan PDIP. Bukan faktor lain. Bener ga si," ungkapnya, dikutip dari akun X pribadinya, Jumat (30/8).
Sebelumnya, Ketua DPD PDIP Jabar, Ono Surono menuding ada pihak yang membuat Anies Baswedan batal diusung partainya maju di Pilkada Jabar, dirinya menyebut Mulyono dan Geng.
"Pak Anies dari kemarin kami tawari sampai mengerucut sore hari tadi. Kenapa gagal? Kita menghadapi tantangan yang sangat besar, tangan-tangan yang tidak menyetujui pak Anies didukung PDIP. (Siapa pak?) Ya, Mulyono dan Geng. Ya, tulis aja Mulyono," kata Ono, Kamis (29/8/2024) dini hari, dikutip dari Detik.
"Kita tahu pak Anies orang asli Kuningan, Jawa Barat dan punya track record bagus untuk membangun Jakarta. Jadi saya yakin bisa jadi sosok untuk membangun Jawa Barat. Tapi kekuatan besar itu membuat pak Anies tidak jadi diusung PDIP," sambungnya.
Ia menegaskan tiga hari lalu Anies bersedia diusung PDIP di Jabar, namun kini tidak jadi, dirinya pun meminta agar sosok yang disebutnya Mulyono berhenti untuk cawe-cawe dalam Pilkada 2024.
"Tidak secara spesifik saya sampaikan, tapi kan sudah kita bisa lihat lah Pak Anies dijegal di DKI, ini juga terjadi di Jawa Barat. Teman-teman bisa menafsirkan sendiri ya bentuknya seperti apa," tutur Ono.
"Pak Mulyono, gak usah cawe-cawe lagi lah di Pilkada, biarkan rakyat bisa mempunyai pilihan sesuai dengan hati nuraninya. Hingga terpilih pemimpin yang terbaik untuk Indonesia, provinsi dan kabupaten kota di seluruh Indonesia," tandasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Advertisement