Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kolaborasi Pertamina dan Yayasan Owa Jawa Selamatkan Primata Langka Gunung Puntang

Kolaborasi Pertamina dan Yayasan Owa Jawa Selamatkan Primata Langka Gunung Puntang Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Keluarga Wili, yang terdiri dari Wili-jantan dewasa, Sasa-betina dewasa, serta Jatna-anak Wili dan Sasa yang merupakan jantan remaja, sudah dikembalikan ke habitat alaminya sejak Oktober 2017. Keluarga Wili merupakan bagian dari owa Jawa yang sudah dilepasliarkan ke habitat aslinya di Kawasan Hutan Lindung Malabar, Gunung Puntang, Bandung Selatan. 

Manajer Program Yayasan Owa Jawa drh Pristiani Nurantika mengatakan, pelepasliaran owa Jawa ke habitat aslinya di Gunung Puntang sudah dilakukan sejak 2013 dengan total owa Jawa yang dilepasliarkan berjumlah 42 individu. Setelah dilepasliarkan, pihak Yayasan Owa Jawa terus melakukan monitoring terhadap puluhan owa Jawa tersebut.

"Proses monitoring dilakukan dengan kegiatan pengamatan perilaku satwa dari jarak yang aman, yakni 15-20 meter. Pengamatan kami lakukan secara manual," ujar drh Pristiani saat melakukan monitoring perkembangan owa Jawa di habitat aslinya di Kawasan Hutan Lindung Malabar, Gunung Puntang.  

Kegiatan monitoring owa Jawa ini dihadiri oleh Direktur Eksplorasi PT Pertamina Hulu Energi (PHE) Muharram Jaya Panguriseng, Corporate Secretary PHE Arya Dwi Paramita, Senior Manager External Communication & Stakeholder Relations PHE Eviyanti Rofraida, Senior Manager Subsurface Exploration Regional 2 Angga Direzza, Senior Manager Subsurface Zona 7 Giatno, perwakilan Yayasan Owa Jawa, dan para pimpinan redaksi media nasional.

Terakhir kali pelepasliaran owa Jawa dilakukan pada 10 Agustus 2024 sebanyak 5 individu. Momen pelepasliaran tersebut bertepatan dengan Hari Konservasi Alam Nasional. Ini merupakan bukti komitmen konservasi yang dilakukan Pertamina Hulu Energi (PHE) melalui PEP Subang Field Regional Jawa sebagai Subholding Upstream Pertamina, berkolaborasi dengan Yayasan Owa Jawa dalam upaya menyelamatkan primata langka di Gunung Puntang.

Baca Juga: Pertamina SMEXPO Yogyakarta Berdayakan UMKM Lokal Jadi Vokal

"Konservasi owa Jawa termasuk dalam program pelestarian keanekaragaman hayati yang diusung Perusahaan," ujar Direktur Eksplorasi PHE, Muharram Jaya Panguriseng, di sela-sela melakukan monitoring owa Jawa yang telah dikembalikan ke habitat alaminya pada Jumat (30/8/2024).

Dalam kesempatan tersebut juga dilakukan penanaman bibit pohon. Bibit pohon yang ditanam antara lain alpukat (Persea americana), jambu jamaika/bol (Syzygium malaccense), jambu monyet/mete (Anacardium occidentale), rambutan (Nephelium lappaceum), dan melinjo (Gnetum gnemon). 

Pertamina Hulu Energi turut menyerahkan bantuan dukungan pembinaan kepada Yayasan Owa Jawa. Bantuan ini guna mendukung keberlanjutan program konservasi owa Jawa di Kawasan Hutan Lindung Malabar, Gunung Puntang.  

Populasi owa Jawa (hylobates moloch) diperkirakan tinggal sekitar 2.000-4.000 ekor saja di dunia, sehingga primata ini menjadi salah satu satwa yang dilindungi dan masuk dalam daftar merah IUCN dengan status terancam punah (endangered), serta daftar Apendiks I CITES. Persebaran owa Jawa kini hanya terbatas di Pulau Jawa bagian barat, dan menjadikannya spesies owa paling langka di dunia.

Konservasi owa Jawa termasuk dalam program pelestarian keanekaragaman hayati yang diusung Subholding Upstream Pertamina, dan merupakan bagian dari dukungan untuk pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) poin 15, yaitu melindungi, memulihkan, dan mendukung penggunaan ekosistem darat berkelanjutan dan menghambat hilangnya keanekaragaman hayati.

PHE berkomitmen pada Sepuluh Prinsip Universal atau Ten Principles dari United Nations Global Compact (UNGC) dalam strategi dan operasionalnya, sebagai bagian penerapan aspek ESG. PHE telah terdaftar dalam UNGC sebagai partisipan (member) sejak Juni 2022.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Dwi Kurniawan
Editor: Amry Nur Hidayat

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: