Prabowo yang Bikin PKB, NasDem, PKS Tak Berani Usung Anies di Pilkada DKI Jakarta
Pegiat media sosial Rinny Budoyo menilai Presiden terpilih Prabowo Subianto yang membuat PKB, Partai NasDem, dan PKS tidak berani mengusung Anies Baswedan sebagai calon gubernur (cagub) di Pilkada DKI Jakarta 2024.
Rinny merasa Prabowo Subianto memberikan sinyal sangat keberatan Anies Baswedan diusung di Pilkada DKI Jakarta 2024 melalui dirinya yang kembali mengungkit penilaian 11 dari 100 yang diberikan mantan Gubernur DKI Jakarta itu atas kinerjanya sebagai Menteri Pertahanan (Menhan) menjelang akhir pendaftaran calon kepala daerah.
Baca Juga: Ahok Beruntung Tak Dipilih Megawati Maju Pilkada DKI Jakarta
"Kita tahu hanya berselang berapa hari menjelang batas akhir pendaftaran calon kepala daerah Pak Prabowo melempar sinyal betapa dia masih geram dengan perilaku Mas Anies di ajang Pilpres yang lalu, khususnya di ajang debat capres, Pak Prabowo masih menyinggung soal nilai yang diberikan oleh Anies padanya yakni 11 dari 100," ucapnya.
"Bisa jadi ini sinyal betapa Pak Prabowo sangat keberatan pada siapapun yang masih mau memberikan panggung kepada Pak Anies, makanya kita lihat enggak satu pun dari partai PKB, NasDem, maupun PKS yang berani mengusung Anies, padahal mereka lebih punya kedekatan dibandingkan dengan PDI Perjuangan," imbuhnya, dikutip dari YouTube 2045 TV, Senin (2/9).
Sebelumnya, Presiden terpilih Prabowo Subianto kembali mengungkit soal penilaian 11 per 100 dari Anies Baswedan mengenai kinerjanya sebagai Menteri Pertahanan (Menhan) saat menghadiri Kongres PAN ke-6 pada Sabtu (24/8/2024).
Prabowo mulanya menyinggung ciri pemimpin yang baik, yaitu seorang pejuang yang harus berani dan tidak memilik dendam. Kemudian dirinya mengungkit nilai yang diberikan Anies Baswedan atas kinerjanya sebagai Menhan saat debat capres 2024 pada Minggu (7/1/2024) di Istora Senayan.
“Jadi, saya enggak ada masalah. Saya diberi nilai 11. Enggak apa-apa. Sungguh, karena rakyat saya memberi nilai saya 58,58 persen,” ujarnya yang mengaku tak memiliki dendam, dikutip dari Tempo.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Tag Terkait:
Advertisement