Muhammadiyah Sambut Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia sebagai Momentum Kerja Sama Antaragama
Pimpinan Pusat Muhammadiyah mengeluarkan pernyataan pers menyambut kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia yang berlangsung dari tanggal 3 hingga 5 September 2024. Kunjungan ini dipandang sebagai kehormatan dan penghormatan bagi bangsa Indonesia, serta sebagai simbol penting dalam hubungan antaragama, khususnya antara Islam dan Katolik.
Dalam pernyataannya, Muhammadiyah mengapresiasi keteladanan Paus Fransiskus yang memilih menggunakan pesawat komersial dan tidak menginap di hotel berbintang selama kunjungannya. Langkah ini dianggap menunjukkan sikap rendah hati dan kesederhanaan, serta menjadi inspirasi bagi para pemimpin di tingkat nasional dan global.
Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia memiliki arti penting dalam memperkuat hubungan Islam dan Katolik. Hal ini ditunjukkan melalui komitmen Paus Fransiskus dalam membangun dan memperkuat hubungan baik antara dua agama besar ini. Salah satu langkah nyata dalam upaya tersebut adalah penandatanganan Dokumen Abu Dhabi tentang Persaudaraan Manusia (Human Fraternity) bersama Grand Syeikh al-Azhar, Dr. Ahmad el-Thayeb. Dokumen ini menegaskan kesamaan spirit ajaran Islam dan Katolik dalam mengedepankan harkat dan martabat kemanusiaan serta kerja sama antaragama demi perdamaian.
Rencana pertemuan Paus Fransiskus dengan berbagai kelompok agama di Indonesia menunjukkan keterbukaan dalam dialog dan kerja sama antariman. Muhammadiyah melihat ini sebagai kesempatan untuk memperkenalkan Indonesia kepada dunia sebagai negara yang memiliki kemajemukan serta menjunjung tinggi kerukunan agama dan budaya.
Baca Juga: Muhadjir Effendy Harap Kedatangan Paus Fransiskus Bakal Jadi Berkah untuk Umat
Sebagai tuan rumah, Muhammadiyah mengharapkan agar bangsa Indonesia menyambut kunjungan Paus Fransiskus dengan penuh keramahan dan kesantunan yang mencerminkan budaya dan peradaban Indonesia yang luhur. Kunjungan ini juga dianggap sebagai kesempatan bagi Pemerintah Indonesia untuk berdialog dengan Paus Fransiskus mengenai berbagai masalah perdamaian, termasuk posisi Indonesia dalam perdamaian dunia dan masalah Palestina.
Muhammadiyah berharap agar kunjungan Paus Fransiskus dapat dijadikan momentum bagi Indonesia untuk lebih proaktif dalam mengambil prakarsa dan mengembangkan peran dalam perdamaian dunia. Ini termasuk mencari solusi permanen bagi masa depan Palestina dengan melibatkan berbagai pihak di tingkat internasional.
Pernyataan ini ditandatangani oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof. Dr. H. Haedar Nashir, M.Si., dan Sekretaris Umum, Prof. Dr. H. Abdul Mu’ti, M.Ed. Muhammadiyah berharap kunjungan ini dapat memperkuat hubungan baik antara umat beragama dan menjadi langkah maju dalam upaya menciptakan perdamaian dunia yang berkelanjutan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement