Kredit Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Dirinya pun merekomendasikan trading buy untuk saham LSIP dengan target harga Rp915 - Rp925 per saham, dengan support Rp885 - Rp875 per saham.
Kenaikan harga CPO menurut Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas, Muhammad Nafan Aji Gusta Utama, juga sudah terpantau sejak bulan Juli 2024 lalu dan akan berlanjut ke bulan September. Adapun sentiment pendorongnya yakni peningkatan permintaan CPO dalam periode akibat dari keterbatasan suplai global.
Baca Juga: Hadapi Tantangan Ekonomi, Kebijakan Fiskal Fleksibel Dibutuhkan Industri Sawit
“Hal itu pun tercermin dari kenaikan harga saham emitennya dalam sebulan terakhir, khususnya PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) dan PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP),” ucap Nafan.
Nafan melihat pada semester II kinerja emiten CPO bisa lebih baik dibandingkan dengan semester I. Hal ini didorong oleh pemulihan ekonomi global serta kebijakan moneter The Fed yang akan segera menurunkan suku bunga.
Nafan menilai, penurunan suku bunga bank sentral dunia ini akan menumbuhkan perekonomian global sehingga akan berimbas pada permintaan komoditas yang juga akan naik, termasuk CPO.
“Permintaan CPO di pasar domestik disokong konsumsi domestik yang masih kuat disertai dengan program B50,” ungkapnya.
Baca Juga: Strategi Mendongkrak Produksi Kebun Sawit Rakyat: Menuju 50 Juta Ton CPO di 2024
Nafan pun merekomendasikan hold untuk saham AALI dan LSIP dengan target harga masing-masing Rp6.375 per saham dan Rp960 per saham.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement