Miliki Kompetensi Literasi Digital, Agar Mampu Berpikir Positif, Kreatif, dan Aman
Agar mampu berpikir positif, kreatif, dan aman di internet siswa harus memiliki kompetensi literasi digital. Kompetensi itu mencakup kemampuan mengakses, menyeleksi, memahami, menganalisis, memverifikasi, mengevaluasi, mendistribusikan, dan memproduksi. Selain itu, siswa juga harus konsisten mendistribusikan informasi yang jujur, akurat, dan etis.
Pengawas Sekolah SMA Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung Yusuf, mengungkapkan hal tersebut saat menjadi narasumber dalam webinar literasi digital untuk segmen pendidikan yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) bersama Dinas Pendidikan Provinsi Lampung di Kota Metro, Kamis (12/9).
Yusuf mengatakan, manfaat positif berinternet, yaitu menambah wawasan dan pengetahuan, menjadi media komunikasi, mudah mencari lowongan pekerjaan, dan mudah melakukan transaksi dan bisnis.
”Platform pembayaran kini banyak tersedia. Untuk transaksi, Anda bisa menggunakan internet banking, Paypal, atau bahkan Western Union,” tegas Yusuf dalam diskusi online bertajuk “Positif, Kreatif, dan Aman di Internet yang dipandu moderator Nabila Amanda Putri itu.
Adapun kreatif di internet, menurut Yusuf, pelajar dapat mengembangkan kreativitasnya dengan membuat konten yang bermanfaat dan menarik. Di era digital, konten teks, gambar, foto dan video banyak dimanfaatkan untuk menyebarluaskan informasi.
”Jenis konten di media digital: konten edukasi, informasi, hiburan, inspirasi, maupun konten Vlog atau Blog, yakni kisah dokumentasi yang dibuat dalam bentuk video dan mengunggahnya di berbagai platform media sosial seperti YouTube, Instagram, dan lainnya,” jelas Yusuf.
Baca Juga: BAZNAS Tingkatkan Literasi Zakat Melalui Media Visit di Kabupaten Bandung
Agar aman berinternet, sambung Yusuf, buatlah password yang kuat, atur pengamanan privasi Anda, jangan pernah mengungkapkan informasi pribadi, sadar posting itu permanen. ”Gunakan internet hanya untuk mengakses hal positif, dan hati-hati terhadap berita palsu,” pungkas Yusuf di hadapan pelajar yang mengikuti acara diskusi dengan menggelar nonton bareng (nobar) dari sekolah masing-masing.
Sejumlah sekolah yang menggelar nobar diskusi online di Kota Metro dan sekitarnya kali ini, antara lain: SMAN 1, SMAN 2, SMAN 3, SMAN 4, SMAN 5, dan SMAN 6 Metro, SMA TMI Roudlatul Qur’an, SMA Yos Sudarso, dan SMA Muhammadiyah Ahmad Dahlan Metro.
Dari sudut pandang berbeda, dosen Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung (UIN SATU) Deny Yudiantoro memberikan tips aktivitas positif pelajar di internet, yakni: membangun kolaborasi, membuat konten edukasi, menulis artikel dan blog, promosi sekolah, dan mengikuti eSports dengan bijak.
”Tips pelajar kreatif di era digital, di antaranya: mengelola reputasi digital, memanfaatkan teknologi, ikuti kursus online, bergabung dengan komunitas kreatif. Lalu, agar aman di internet, hati-hati berkenalan di internet, beretika di internet, batasi belanja online, amankan data, dan stop komentar negatif,” rinci Deny Yudiantoro.
Sementara pegiat literasi digital Indonesia Moh. Rouf Azizi berpesan agar para pelajar memperhatikan adanya rekam jejak digital saat beraktivitas di internet. Apalagi jejak digital bersifat abadi dan tidak mudah dihapus.
”Tidak melakukan cyberbullying dan cyberfraud, terlibat pornografi, cyber gambling, hate speech, maupun cyber stalking,” pinta Moh. Rouf Azizi.
Baca Juga: PANDI Rayakan 18 Tahun dengan Komitmen Meningkatkan Literasi Digital dan Inovasi Teknologi
Untuk diketahui, nobar diskusi seperti digelar di Kota Metro, Lampung, ini merupakan bagian dari program Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD). GNLD digelar sebagai salah satu upaya untuk mempercepat transformasi digital di sektor pendidikan hingga kelompok masyarakat menuju Indonesia yang #MakinCakapDigital.
Sejak dimulai pada 2017, sampai dengan akhir 2023 program ini tercatat telah diikuti 24,6 juta orang. Kegiatan ini diharapkan mampu menaikkan tingkat literasi digital 50 juta masyarakat Indonesia hingga akhir 2024.
Kecakapan digital menjadi penting, karena – menurut hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) – pengguna internet di Indonesia pada 2024 telah mencapai 221,5 juta jiwa dari total populasi 278,7 juta jiwa penduduk Indonesia.
Informasi lebih lanjut mengenai literasi digital dan info kegiatan yang terkait dapat diakses melalui website info.literasidigital.id, media sosial Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Page, dan Kanal YouTube Literasi Digital Kominfo.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement