Kenali Ciri-Ciri Ancaman Keamanan Siber yang Ingin Mencuri Identitas Digital
Dalam rangka kampanye Gerakan Nasional Literasi Digital di Indonesia, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama dengan Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi menyelenggarakan webinar Literasi Digital #MakinCakapDigital 2023 untuk segmen Pendidikan di wilayah DKI Jakarta, Banten, dan sekitarnya pada Jumat (29/9/2023).
Penggunaan teknologi yang begitu masif membuat pengguna internet di Indonesia melonjak hingga 215 juta orang menurut We Are Social pada awal tahun 2023. Hal ini juga mengharuskan adaptasi keahlian digital yang perlu selalu ditingkatkan, termasuk pemahaman akan literasi digital, di mana, kemampuan ini dianggap belum mumpuni merata dimiliki semua warga digital.
Survei Badan Pusat Statistik (BPS) 2019 dari tiga subindeks, Indeks Pembangunan Teknologi Informasi dan Komunikasi (IP-TIK) Indonesia, subindeks keahlian memiliki skor paling rendah meskipun telah mengalami kenaikan dari sebelumnya. Adaptasi warga digital untuk meningkatkan kewaspadaan akan kejahatan siber sangat diperlukan, karena ada potensi penipuan dan peretasan akun.
Baca Juga: Wamenkominfo Ungkap Potensi Startup Dilirik Investor: Kemenkominfo Full Backup
"Apalagi sekarang ada AI, dengan ChatGPT model bahasa bertenaga AI yang dikembangkan oleh OpenAI," ungkap UI/UX Designer, Aldiyar saat menjadi nara sumber kegiatan literasi digital #makincakapdigital 2023 untuk segmen pendidikan di DKI Jakarta, Banten dan sekitarnya pada Jumat, (29/9/2023).
Keamanan digital sendiri merupakan proses untuk memastikan penggunaan layanan digital baik secara daring maupun luring secara aman. Tak hanya untuk mengamankan data yang dimiliki melainkan untuk data pribadi yang bersifat rahasia.
Keamanan digital juga mengancam identitas digital seseorang, misalnya melalui phising yang mengelabui pengguna dengan memberikan tautan. Data yang menjadi sasaran biasanya nama lengkap, alamat, nomor telepon, data akun seperti password dan username, data finansial berupa rekening serta kartu kredit.
Ada pula ancaman social enginering atau rekayasa sosial sebagai pendekatan yang sering digunakan pelaku untuk mengelabui calon korbannya. Cara lain yang harus diwaspadai lewat layanan WhatsApp, DM di media sosial, sehingga setiap orang memang harus bisa mengamankan perangkat dan akun pribadinya.
Mengenali ciri-ciri ancaman keamanan digital, Aldiyar mengungkapkan bahwa biasanya pelaku mendesak kita untuk melakukan tindakan, menyamar sebagai customer service, menggunakan alamat email yang tidak semestinya, dan memberikan link atau tautan palsu serta meminta memasukan data-data pribadi.
Jika sudah melihat kecurigaan tersebut sebaiknya abaikan permintaan agar terhidar dari risiko. Sebagai informasi, Webinar Makin Cakap Digital merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam program Indonesia Makin Cakap Digital yang diinisiasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemenkominfo) bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi.
Kali ini hadir pembicara-pembicara program kegiatan Literasi Digital #MakinCakapDigital di tahun 2023 yang ahli dibidangnya untuk berbagi antara lain Staf Pengajar SMPN 1 Gunungsari Serang, Aries Arianti, Anggota Pandu Digital, Tuahta Hasiolan, UI/UX Designer, Aldiyar dan serta Instruktur Edukasi4ID, Verra Rousmawati.
Adapun informasi lebih lanjut mengenai literasi digital dan info kegiatan dapat diakses melalui website literasidigital.id atau event.literasidigital.id, atau akun Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Literasi Digital Kominfo dan Youtube Literasi Digital Kominfo.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Amry Nur Hidayat
Advertisement