Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pertamina Geothermal (PGEO): Panas Bumi Kunci Transisi Energi, Indonesia Bisa Jadi Pemain Global

Pertamina Geothermal (PGEO): Panas Bumi Kunci Transisi Energi, Indonesia Bisa Jadi Pemain Global Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) menegaskan pentingnya energi panas bumi dalam agenda transisi energi dalam Indonesia International Sustainability Forum (ISF) 2024. Pihaknya menegaskan bagaimana upaya pengembangan energi panas bumi begitu krusial untuk menarik investasi, memajukan teknologi dalam negeri, dan memberikan dampak positif terhadap perekonomian dari Indonesia.

Direktur Utama PGEO, Julfi Hadi, mengungkapkan bahwa Indonesia memiliki potensi panas bumi sebesar 24 GW, yang setara dengan 17% dari cadangan global, terbesar kedua setelah Amerika Serikat. Mayoritas cadangan tersebut adalah sumber daya bersuhu tinggi (high enthalpy) yang ideal untuk pembangkit listrik. 

Baca Juga: Pertamina Geothermal (PGEO) Soal ESG: Bukan Hanya Soal Kepatuhan

“Untuk mencapai target bauran energi nasional pada 2033, kita membutuhkan tambahan kapasitas terpasang sebesar 4,4 GW, yang diproyeksikan akan menarik investasi sebesar US$27-28 miliar. Setiap investasi sebesar US$1 di sektor panas bumi dapat meningkatkan Produk Domestik Bruto sebesar US$1,25, menciptakan manfaat ekonomi yang signifikan,” jelas Julfi Hadi, dilansir Selasa (17/09/2024).

Julfi juga memperkirakan bahwa 70-100 lapangan kerja akan terbentuk untuk setiap US$1 juta investasi di sektor ini. Ia menambahkan bahwa panas bumi adalah sumber energi yang stabil dan andal, menjadikannya bagian penting dari transisi energi Indonesia.

Karakteristik utamanya, seperti penyebaran sumber daya di wilayah dengan kebutuhan listrik besar, seperti Jawa dan Sumatra, serta efisiensi tinggi dengan capacity factor sekitar 90%, membuat panas bumi ideal sebagai energi hijau pemikul beban dasar (green baseload) bagi sistem kelistrikan masa depan.

Namun, meskipun potensinya besar, saat ini hanya 2,6 GW atau sekitar 11% dari total sumber daya panas bumi Indonesia yang sudah dimanfaatkan. Ini menunjukkan masih banyak peluang untuk pengembangan di masa depan, termasuk pengembangan ekosistem investasi.

Baca Juga: PGEO dan NEXI Kolaborasi Dongkrak Investasi Sektor Panas Bumi di Indonesia

Adapun PGEO telah mengambil langkah strategis melalui kemitraan untuk meningkatkan efisiensi eksplorasi, transfer teknologi, dan pengembangan rantai pasok domestik. Dengan cadangan 3 GW di wilayah operasinya, PGEO yakin bisa menjadi pemimpin dalam mempercepat transisi energi nasional.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: