Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Prabowo Mesti Bersiap, Penurunan Kelas Menengah Ancam Perekonomian Indonesia

Prabowo Mesti Bersiap, Penurunan Kelas Menengah Ancam Perekonomian Indonesia Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Masa depan perekonomian Indonesia dinilai menghadapi ancaman serius dengan penurunan jumlah kelas menengah. Hal ini tak terlepas dari peran kunci mereka dalam mendorong permintaan agregat melalui konsumsi.

Ekonom dari Bright Institute, Awalil Rizky mengatakan ketika daya beli dan konsumsi meningkat, perekonomian dapat tumbuh lebih pesat, yang pada akhirnya mempengaruhi tingkat kesejahteraan masyarakat, mengurangi ketimpangan, dan memperkuat ketahanan ekonomi nasional. Namun hal ini tak bisa terjadi jika kelas menengah sekarat.

Baca Juga: Fokus Perhatikan Kelas Menengah, Pramono Mau Bikin Jalur Khusus Sepeda Seperti di Jepang dan Korea

"Kelas menengah mempengaruhi penawaran dengan menciptakan lapangan kerja dan kondisi pekerja yang lebih baik. Jika kondisi ini meningkat, pendapatan akan bertumbuh, dan ini memberi kesempatan lebih luas bagi investasi modal manusia atau pendidikan," ujar Awalil, dilansir Rabu (18/09/2024).

Ia mengungkapkan bahwa jumlah kelas menengah yang menurun, diikuti oleh peningkatan kelompok menuju kelas menengah (aspiring middle class) dan kelompok rentan miskin, menunjukkan kinerja ekonomi yang kurang optimal. Bahkan, ia menyebutkan stagnasi tingkat kemiskinan dalam periode 2019-2024 sebagai salah satu indikator yang mengkhawatirkan.

Fenomena ini, menurut Awalil, akan memperbesar risiko ekonomi bagi Indonesia ke depan, terutama jika ada guncangan dari luar negeri atau perubahan kondisi global yang signifikan. Ia menambahkan, kondisi ini melemahkan daya tahan ekonomi nasional.

"Kelas menengah yang menurun akan menghambat pertumbuhan konsumsi, yang juga berpengaruh pada investasi kecil dan menengah. Jika ada kejutan eksternal, Indonesia mungkin tidak memiliki ketahanan yang cukup kuat," jelasnya.

Awalil juga menyoroti kondisi kelompok rentan miskin dan masyarakat miskin, yang menurutnya menghadapi tantangan yang lebih berat. Banyak di antara mereka berada di garis kemiskinan dan sangat rentan jatuh ke dalam kemiskinan tanpa dukungan program bantuan sosial.

Baca Juga: Solusi Menaker Atasi Penurunan Kelas Menengah: Investasi Masuk

Akibatnya, Awalil memperingatkan bahwa jika tren ini berlanjut, prospek perekonomian Indonesia akan semakin suram. Kesenjangan sosial yang semakin lebar dapat menyebabkan ketidakstabilan sosial dan politik, ditambah dengan lemahnya daya tahan ekonomi nasional terhadap guncangan eksternal di masa depan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: