Jababeka, salah satu kawasan industri di Indonesia, terus melangkah maju dengan visi ambisius menuju Eco-Industrial Park 2.0.
Regi Risman Sandi, Public Infra Manager Jababeka Infrastruktur dan New Zealand-Indonesia Chamber of Commerce (NZICC) Taskforce Leader, mengungkapkan bahwa kawasan ini telah menunjukkan kemajuan signifikan dalam berbagai aspek kinerja.
Dalam hal kinerja manajemen kawasan, Jababeka telah mengimplementasikan regulasi yang holistik dan bagian khusus untuk penegakannya. Sementara itu, di bidang lingkungan, Jababeka meraih penghargaan Proper Hijau tahun lalu, menjadi satu-satunya kawasan industri yang menerima penghargaan tersebut.
Baca Juga: Dukung Tenant Industri Adopsi Teknologi di Era Industri 4.0, Jababeka Gandeng Auk Industries
Program CSR Jababeka, yang dikenal dengan nama JABAT (Jababeka Bersahabat), mencakup berbagai bidang termasuk ekonomi, sosial, dan lingkungan, menunjukkan komitmen perusahaan terhadap kinerja sosial yang baik.
Di sisi ekonomi, keberadaan President University yang berkolaborasi dengan PT Jababeka Tbk, berkontribusi pada penciptaan lapangan kerja dan pengembangan talenta lokal untuk mendukung industri.
“Jababeka juga memiliki NZICC yang menjadi komunitas dua arah sehingga aktivitas menuju industri hijau tidak hanya didorong oleh Jababeka sebagai pengelola kawasan, tetapi juga oleh para tenant-nya,” lanjut Regi, dalam acara Focus Group Discussion (FGD) bertemakan "Analisa Peluang dan Tantangan Pembentukan Net Zero Industrial Park (NZIP)" yang dilaksanakan oleh Kementerian Perindustrian Republik Indonesia, Jakarta.
Baca Juga: Bersama Para Tenant, Jababeka Capai Target Penanaman 50.000 Bibit Mangrove
Regi menekankan pentingnya mengikuti perkembangan zaman, mengadopsi solusi dan teknologi terkini, serta menarik kemitraan dari luar untuk mencapai konsep eco-industrial.
Regi menjelaskan bahwa NZICC berusaha membangun kemitraan yang mencakup tiga aspek utama. Pertama, dalam kebijakan dan pengetahuan, NZICC memastikan bahwa Jababeka selalu up-to-date dengan kebijakan dan tren terbaru di industri hijau. Kedua, dalam hal solusi dan teknologi, NZICC fokus pada pengembangan dan pembaruan teknologi untuk mendukung transisi hijau baik di lingkungan internal Jababeka maupun di kalangan tenant. Ketiga, dari segi investasi dan pembiayaan, NZICC berupaya menarik kerjasama pendanaan untuk mendukung proyek-proyek hijau di kawasan tersebut.
“Pada dasarnya, kebijakan dan regulasi yang ada sudah banyak yang mendukung pergerakan menuju kawasan industri yang lebih hijau. Contohnya adalah PP 20 Tahun 2023 yang menganjurkan kawasan industri untuk bergerak lebih ramah lingkungan. Namun, masih banyak peraturan yang perlu diselaraskan satu sama lain, tidak terbatas pada peraturan terkait transisi energi, pengelolaan sampah dan limbah, tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan, investasi dan pendanaan hijau, serta peraturan lainnya yang dapat mendukung pergerakan ke kawasan industri yang lebih hijau,” tutup Regi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement