Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Harga CPO Rebound, Terdorong Kenaikan Permintaan dari India

Harga CPO Rebound, Terdorong Kenaikan Permintaan dari India Petani memanen perdana kepala sawit program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) di KecamatanTeluk Gelam, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, Senin (17/7/2023). Kementerian Pertanian melakukan panen perdana kelapa sawit program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) dilahan 1.157 hektare yang ditanam pada tahun 2020 lalu. | Kredit Foto: Antara/Nova Wahyudi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Harga kontrak minyak sawit mentah atau Crude Palm Oil (CPO) di Bursa Malaysia Derivatives (BMD) tercatat rebound pada Rabu (18/9/2024). Akibatnya, hal tersebut mengakhiri pelemahan yang sempat terjadi selama tiga hari beruntun. Di sisi lain, pemicu dari hal tersebut yakni pasar yang mengharapkan adanya kenaikan permintaan dari India untuk musim perayaan mendatang.

Diketahui, berdasarkan data BMD pada penutupan Rabu (18/9/2024), kontrak berjangka CPO untuk bulan Oktover 2024 naik sebanyak 70 Ringgit Malaysia menjadi 3.917 Ringgit Malaysia per tonnya. Sementara untuk berjangka CPO bulan November 2024 menguat sebanyak 105 Ringgit Malaysia menjadi sekitar 3.871 Ringgit Malaysia per tonnya.

Baca Juga: Membedah Ragam Pemikiran Doktor di Riau, Sawit Diulik

Kemudian, kontrak berjangka CPO bulan Desember 2024 tercatat meningkat sebanyak 109 Ringgit Malaysia menjadi 3.845 Ringgit Malaysia per tonnya. Adapun untuk Januari 2025, kontrak berjangka CPO bertambah senilai 106 Ringgit Malaysia menjadi 3.821 Ringgit Malaysia per tonnya.

Beralih ke Februari 2025, kontrak berjangka CPO menguat sebanyak 105 Ringgit Malaysia menjadi 3.807 Ringgit Malaysia per ton. Kontrak berjangka CPO Maret 2025 terkerek 96 Ringgit Malaysia menjadi 3.794 Ringgit Malaysia per ton.

Dilansir dari laman Bernama, Kamis (19/9/2024), Kepala Penelitian Komoditas Sunvin Group yang berbasis di Mumbai, India, Anilkumar Bagani, menjelaskan jika sentiment pasar terangkat berkat pemulihan yang stabil dalam harga solar ultra-rendah sulfur (ULSD) dan energi.

“Momentum bullish dalam minyak kedelai berjangka di Chicago Board of Trade dan minyak sayur berjangka China semakin mendorong pasar," katanya.

Sementara itu, Trader Minyak Sawit David Ng mengatakan, harga minyak kelapa sawit berjangka menguat di atas 3.800 Ringgit Malaysia di tengah kekhawatiran atas output yang diharapkan lebih lemah. 

Baca Juga: Harga TBS Sawit Swadaya Riau Turun, Sawit Umur 9 Tahun Jadi Rp3.109,17/Kg

"Kami melihat support di 3.800 Ringgit Malaysia dan resistance di 3.920 Ringgit Malaysia," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: