Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ranking Daya Saing Talenta SDM Indonesia Naik, tapi Masih Kalah dari Singapura dan Malaysia

Ranking Daya Saing Talenta SDM Indonesia Naik, tapi Masih Kalah dari Singapura dan Malaysia Kredit Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Warta Ekonomi, Jakarta -

Tingkat daya saing keahlian sumber daya manusia (SDM) Indonesia naik ke peringkat 46 dunia di 2024 dari peringkat 47 tahun lalu. Hal ini berdasarkan riset IMD World Talent Ranking (WTR) 2024 yang menyurvei 67 negara dunia.

Jika dibandingkan dengan sejumlah negara di Asia Tenggara, daya saing keahlian talenta di Indonesia berada di posisi ketiga. Kalah dari Singapura yang berada di peringkat 2 dan Malaysia di peringkat 33. Namun, lebih unggul dari Thailand yang menduduki peringkat 47, sementara Filipina lebih jauh lagi di peringkat 63.

Baca Juga: Pemerintah Pacu SDM Berkualitas Lewat Integrasi Kesehatan dan Pendidikan Vokasi

“Beberapa negara memiliki sistem pendidikan yang sangat baik, tetapi gagal mempersiapkan SDM mereka dan menarik talenta (asing) yang tepat untuk memenuhi kebutuhan pasar tenaga kerja,” jelas Arturo Bris, Direktur IMD World Competitiveness Center (WCC).

Keberhasilan Singapura berada di posisi atas merupakan imbas tingkat kesiapan yang kuat dan tingginya keterampilan tenaga kerja di negara itu. Selain itu, tingginya kualitas daya saing SDM Singapura juga didukung oleh kemampuan negara ini untuk menarik tenaga ahli asing untuk bekerja di negaranya.

Indonesia sendiri sebenarnya memiliki daya tarik tenaga ahli asing yang baik. Berdasarkan riset WTR IMD, daya tarik Indonesia untuk mengundang talenta berkualitas dari luar negeri, naik drastis dari peringkat 31 di 2023 menjadi peringkat 17 di 2024. Daya tarik Indonesia untuk tenaga kerja asing bahkan terbaik kedua di Asia Tenggara setelah Singapura (5). Berada jauh dari Thailand (27), Malaysia (32) dan Filipina (54).

Walaupun tingkat ketertarikan tenaga kerja asing untuk masuk ke Indonesia tinggi, namun terdapat dua hal yang perlu diperbaiki untuk meningkatkan daya saing talenta SDM Indonesia.

Pertama, dari segi tingkat kesiapan tenaga kerja. Indonesia masih perlu meningkatkan jumlah mahasiswa asing yang masuk serta meningkatkan skor PISA. PISA (Program Penilaian Pelajar Internasional) adalah penilaian untuk mengevaluasi sistem pendidikan suatu negara yang mengukur kemampuan murid sekolah berusia 15 tahun di bidang matematika, sains, dan membaca.

Kedua, dari segi investasi dan pengembangan pendidikan di Indonesia yang cenderung stagnan. Total anggaran pendidikan tiap siswa juga masih kurang (62). Selain itu, total anggaran pendidikan Indonesia masih rendah (61).

Baca Juga: Prabowo Mesti Bersiap, Penurunan Kelas Menengah Ancam Perekonomian Indonesia

Meski demikian, Bris berpendapat besarnya persentase anggaran pendidikan dari PDB tidak terlalu berpengaruh kuat pada kualitas talenta SDM suatu negara. Sebagai contoh, Singapura bukan negara dengan persentase anggaran pendidikan terbaik, namun negara ini tetap berhasil membangun kesiapan tenaga kerja mereka.

Menurutnya, indikator yang lebih kuat pengaruhnya pada kualitas talenta SDM di antaranya anggaran pendidikan per siswa, jumlah siswa dalam satu kelas, dan gaji guru. “Jadi, faktor yang mempengaruhi bukan soal seberapa besar angka anggaran yang diberikan, tapi seberapa baik mengelolanya,” tandas Bris.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Belinda Safitri
Editor: Belinda Safitri

Advertisement

Bagikan Artikel: