Direktur Utama PLN Batubara Kanapi Subur Dwiyanto buka suara terkait pemanfaatan batu-bara ditengah disrupsi transisi energi di Indonesia. Menurutnya batu-bara hingga saat ini masih memegang peranan besar untuk menerangi Indonesia dengan sumbangsih hingga 70% dari total energi listrik.
Batu bara akhir-akhir ini terus dikambinghitamkan karena menjadi salah satu kontributor polusi udara di Indonesia. Meski begitu Kanapi menyampaikan saat ini sudah terdapat teknologi yang dapat memitigasi dampak tersebut.
Baca Juga: PLN Siapkan Listrik Andal Untuk Smelter Freeport yang Baru Diresmikan Presiden Jokowi
”Jadi sebenarnya energi yang dihasilkan oleh batu bara saat ini merupakan salah satu yang terbesar untuk produksi listrik. Bagaimana cara kita meminimalisir dampak yang ditimbulkan, terutama dampak emisi? Di sini sudah ada teknologi carbon capture yang tentunya bisa mengurangi dampak emisi yang ditimbulkan oleh batu bara,” katanya pada malam penghargaan tanda kehormatan listrik Indonesia 2024, di Jakarta, Kamis (26/09/2024).
Meski begitu ia menyadari bahwa penerapan CCS membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Untuk itu pihaknya dalam hal ini juga telah menerapkan Coal Processing Plant yang mampu mengurangi ash dan kandungan sulfur yang menyebabkan dampak emisi dan lingkungan.
”Jadi sebelum digunakan di pembangkit, batubara itu kita proses di coal processing plant untuk mengurangi ash, mengurangi Sulfur,” tutupnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Dwi Kurniawan
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement