Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Perdagangan Karbon di IDXCarbon Tembus 613.894 Ton CO2e dalam Setahun

Perdagangan Karbon di IDXCarbon Tembus 613.894 Ton CO2e dalam Setahun Kredit Foto: BEI
Warta Ekonomi, Jakarta -

Tepat setahun setelah diluncurkan, Bursa Karbon Indonesia (IDXCarbon) berhasil mencatat pencapaian positif dalam perdagangan karbon. Sejak mulai beroperasi pada 26 September 2023, IDXCarbon telah meningkatkan volume perdagangan Sertifikat Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca (SPE-GRK) dari 459.953 ton CO2e menjadi 613.894 ton CO2e, dengan nilai transaksi naik dari Rp29,21 miliar menjadi Rp37,06 miliar. Dari total volume perdagangan tersebut, sebanyak 420.029 ton CO2e telah digunakan (dilakukan retirement), mencerminkan meningkatnya kesadaran akan perdagangan karbon sebagai bagian dari upaya melawan perubahan iklim.

Proyek-proyek yang sudah tercatat di IDXCarbon bertambah dari tiga proyek menjadi lima proyek pada tahun ini, di antaranya adalah proyek Pertamina Geothermal Lahendong, PLTGU Muara Karang milik PLN, dan PLTM Gunung Wugul milik grup PLN. Dengan adanya proyek-proyek baru ini, unit karbon yang tercatat meningkat dari 842.950 ton CO2e menjadi 1.777.141 ton CO2e.

Selain peningkatan volume perdagangan, jumlah pengguna jasa IDXCarbon juga tumbuh signifikan dari 16 pengguna pada awal peluncurannya menjadi 81 pengguna. IDXCarbon juga mencatat jumlah unit karbon yang tersedia setelah *retirement* mencapai 1.357.112 ton CO2e. Pencapaian ini dianggap sebagai langkah awal yang positif bagi perkembangan pasar karbon di Indonesia.

Baca Juga: BEI Ungkap Transaksi Surat Utang di SPPA Terus Menunjukkan Peningkatan

"Kami berharap segala upaya yang dilakukan bersama dapat memberikan manfaat positif bagi perkembangan perdagangan karbon di Indonesia, membantu pencapaian target NDC Indonesia pada 2030, dan memastikan kelangsungan bumi yang lebih sehat untuk masa depan yang lebih baik,” kata Iman Rachman, Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI), dalam sambutannya pada acara peringatan satu tahun IDXCarbon di Main Hall BEI, Jakarta, Kamis (3/10/2024). 

Untuk memperingati setahun operasional IDXCarbon, BEI berkomitmen untuk terus mengembangkan pasar karbon domestik. Di acara yang sama, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi, menyampaikan bahwa IDXCarbon akan menjadi platform utama dalam pengembangan perdagangan Persetujuan Teknis Batas Atas Emisi Pelaku Usaha (PTBAE-PU) di Indonesia.

Baca Juga: Kolaborasi dan Inovasi, Kunci Indonesia Hadapi Tantangan Transisi Energi Menuju NZE 2060

Ke depan, BEI akan terus bersinergi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Kementerian terkait, dan para pelaku pasar untuk memperbaiki mekanisme perdagangan karbon serta memberikan insentif bagi partisipan pasar. BEI juga akan memperpanjang program pembebasan biaya pendaftaran, pencatatan, dan biaya tahunan bagi pengguna jasa IDXCarbon guna meningkatkan likuiditas pasar karbon domestik maupun internasional.

“Melalui sinergi dengan berbagai stakeholders, BEI melalui IDXCarbon optimis perdagangan karbon di Indonesia akan terus bertumbuh dan mendukung target penurunan emisi nasional,” tambah Iman Rachman.

Selain seremoni peringatan, acara ini juga menghadirkan diskusi panel oleh perwakilan OJK, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Kementerian ESDM, serta BEI, membahas peluang partisipasi dalam perdagangan karbon serta regulasi yang sedang berkembang.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: