Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Terintegrasi dengan Industri, Prodi Teknik Mesin President University Sukses Cetak SDM Berkualitas

Terintegrasi dengan Industri, Prodi Teknik Mesin President University Sukses Cetak SDM Berkualitas Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Di tengah pesatnya perkembangan industri manufaktur dewasa ini, Prodi Teknik Mesin President University muncul sebagai salah satu pelopor kampus swasta dalam hal mencetak tenaga profesional di bidang mechanical enggineering.

Dipimpin oleh Dr. Eng. Ir. Lydia Anggraini, S.T., M.Eng sebagai Kaprodi, program pendidikan yang terakreditasi "Unggul" ini berhasil turut andil dalam men-suply ketersediaan SDM industri berkualitas.

"Pembelajaran di Mechanical Engineering President University ini konsepnya terintegrasi dengan industri. Salah satu inovasi yang kita jalankan adalah Practical dan Experimental Research Learning. Jadi ditahun pertama kuliah dikelas mereka sudah mendapat pelatihan teori tentang manufacturing process dari para tenaga ahli dari perusahaan, dengan demikian mahasiswa kita punya kompetensi yang lebih dari yang lain," jelas Lydia melalui keterangannya di Jakarta, Sabtu (5/10/2024).

Selain itu, menurut pemilik gelar M.Eng dan Ph.D dari Ritsumeikan University, Jepang ini, para mahasiswa juga dibekali dengan kompetensi yang tersertfikasi.

"Kita berikan pelatihan welding dan mendapat Certified Welding, lalu pelatihan design seperti menggunakan Solid Work. Jadi di akhir (setelah lulus) tentunya mereka tidak hanya memiliki skill yang bagus, tapi punya kompetensi sebagai engineer yang mumpuni," jelas Lydia.

Hingga saat ini, menurutnya, sudah banyak perusahaan manufaktur, baik nasional maupun multinasional yang telah menggunakan tenaga profesional lulusan Prodi Teknik Mesin, President University.

Baca Juga: Jawab kebutuhan Dunia Industri, 86 Persen Mahasiswa Prodi Agribisnis President University Kerja Sebelum Lulus

"Mereka sudah magang (Internship) di banyak perusahaan besar, ada yang sampai ke Schlumberger, ada yang ke Freeport, lalu ada juga yang di Pertamina, di perusahaan tenant di kawasan industri Jababeka, seperti Komatsu, Patria, Dharma Group, Astra Group, dan bermacam perusahaan industri manufaktur hingga heavy industry lainnya," terang Lydia.

Hebatnya lagi, sambung Lydia, banyak mahasiswa teknik mesin dari kampus berstandar internasional di Jababeka, Cikarang, Bekasi ini yang sudah diterima kerja sebelum di wisuda.

"Banyak juga perusahaan meng-hire mahasiswa di kami padahal mereka belum lulus, seperti di Loreal, mulai dari magang sampai akhir (lulus) bekerjanya di sana. Kemudian di Unilever, Loreal, juga di Mattel, dan lain-lain," jelas Lydia.

Sebagai informasi, Jurnal Prodi Teknik Mesin President University berhasil meraih akreditasi SINTA (Science and Technology Index) 4 dari  Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti).

Selain itu, Prodi ini juga telah mendapat Akreditasi Unggul, peringkat akreditasi tertinggi yang diberikan oleh LAM Teknik kepada Program Studi Teknik Mesin Universitas Presiden.

Saat ini setidaknya terdapat 220 mahasiswa aktif di prodi teknik mesin President University. Mereka tak hanya berasal dari seluruh daerah di Indonesia, namun ada juga yang datang dari negara China, Sri Lanka, hingga Kenya.

Baca Juga: Selain Langganan IISMA, Kaprodi Aktuari President University Ungkap 79 Persen Mahasiswa Sudah Diterima Kerja Sebelum Lulus

Perkuliahan di prodi ini sendiri dilakukan sepenuhnya menggunakan pengantar bahasa inggris. Perkuliahan akan selesai dalam tiga tahun. 

Di tahun pertamanya, para mahasiswa akan mendapat seluruh pengetahuan dasar seperti Teknik Mesin, Gambar Mekanik dan CAD, Statistik Teknik, pemecahan masalah dan pengambilan keputusan, Kalkulus 1-2, Fisika 1-2, Kimia Fisika, Termodinamika 1-2, Ilmu dan Rekayasa Material, Proses Manufaktur dan Metrologi, Matematika Komputasi, Desain dan Manufaktur Digital, Ilmu Material dan Metalurgi, Robotika, serta Konversi Energi.

"Di tahun kedua mahasiswa sudah masuk ke konsentrasi, memilih keilmuan yang disuka dan tahun ketiga mereka sudah harus keluar, harus magang, harus siap untuk di deliver ke industri," imbuh Lydia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Amry Nur Hidayat

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: