- Home
- /
- EkBis
- /
- Agribisnis
Kacuk Sumarto: Kebun Sawit Bisa Menjadi Solusi Kemandirian Pangan dan Energi
Ketua Umum Rumah Sawit Indonesia (RSI), Kacuk Sumarto, menyebut jika perkebunan kelapa sawit berpotensi besar dalam kemandirian pangan dan energi tanpa perlu membuka lahan baru. Selain menghasilkan minyak sawit yang bisa dimanfaatkan untuk bahan baku energi baru dan terbarukan (EBT), Kacuk menegaskan bahwa perkebunan kelapa sawit bermanfaat untuk budidaya komoditas tanaman pangan.
Menurut Kacuk, ada sekitar 1 juta hektare (ha) lahan dari siklus peremajaan sawit (replating) setiap tahunnya yang bisa dimanfaatkan untuk budidaya tanaman non-sawit.
Baca Juga: APKASINDO Soroti Kesetaraan Petani Sawit Indonesia: Banyak Hal Perlu Diperjuangkan
"Lahan seluas 1 juta hektare ini berasal dari program peremajaan tahunan tanaman kelapa sawit," ujar Kacuk dalam keterangannya yang diterima Warta Ekonomi, Rabu (9/10/2024).
Dari total 16,2 juta hektare kebun sawit di Indonesia, sambungnya, siklus peremajaan ada setiap 25 tahun. Sementara program peremajaan sawit tiap tahunnya bisa mencapai 648.000 ha.
βNah, jika diberakan atau tidak diolah, maka potensi lahan yang tersedia untuk tanaman sela setiap tahunnya sekitar 240% dari 648.000 ha atau sekitar 1,5 juta ha. Sementara jika diberakan atau langsung diolah sekitar 140% atau 1 juta ha,β jelasnya.
Maka dari itu, Kacuk mengungkapkan bahwa potensi pemanfaatan lahan perkebunan sawit untuk tanaman sela sangatlah besar. Dia memberi contoh lahan tersebut dapat menghasilkan 8 β 12 juta ton per tahunnya apabila ditanami sorgum.
Baca Juga: Wamentan Rinci Tantangan yang Harus Dihadapi Industri Sawit
Sementara itu, jika ditanami dengan singkong, maka potensi produksinya mencapai 45 β 70 juta ton per tahunnya. Untuk kedelai, potensi produksinya berkisar antara 2,9 hingga 4,5 juta ton, sementara untuk jagung, bisa menghasilkan 8 hingga 12,4 juta ton per tahun.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement