Komitmen Fokus Pembinaan Atlet, Kemenpora: Prestasi Tak Bisa Diraih Instan
“Melalui ajang ini, kita berharap dapat menemukan talenta baru yang berpotensi besar untuk dikembangkan lebih lanjut. Pendirian pusat pelatihan di Karanganyar menjadi langkah konkret Kemenpora dalam mewujudkan pembinaan yang berkelanjutan,” ungkapnya.
Kemenpora menegaskan bahwa penghargaan dan apresiasi yang diberikan kepada atlet penyandang disabilitas sama dengan atlet non-disabilitas. Ini mencakup bonus prestasi yang diberikan, di mana jumlah bonus untuk atlet disabilitas sama besarnya dengan atlet lainnya.
Baca Juga: PEPARNAS Jadi Momen Bangkit untuk Atlet Tenis Kursi Roda Ini
“Kami tidak membeda-bedakan. Bonus yang diberikan kepada atlet disabilitas setara dengan atlet non-disabilitas, karena mereka sama-sama berjuang dan mengharumkan nama bangsa,” ujar Budi.
Selain apresiasi finansial, Kemenpora juga memberikan peluang bagi para atlet penyandang disabilitas untuk menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) sebagai bentuk penghargaan atas dedikasi mereka dalam dunia olahraga.
Baca Juga: Tim Basket Kursi Roda Indonesia Anggap PEPARNAS 2024 Titik Penting untuk Indonesia
Dengan digelarnya PEPARNAS XVII di Solo, Kemenpora berharap ajang ini dapat menjadi panggung untuk memunculkan lebih banyak atlet disabilitas yang berprestasi. Dukungan pembinaan yang terstruktur, pemanfaatan sport science, dan apresiasi yang setara menjadi bagian dari upaya besar Kemenpora dalam mewujudkan prestasi inklusif di dunia olahraga Indonesia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement