Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Komitmen Wujudkan Ekonomi Biru Berkelanjutan, DKPKP DKI Kembangkan Grand Design Pengelolaan Ruang Laut Terpadu

Komitmen Wujudkan Ekonomi Biru Berkelanjutan, DKPKP DKI Kembangkan Grand Design Pengelolaan Ruang Laut Terpadu Kredit Foto: KKP
Warta Ekonomi, Jakarta -

Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (DKPKP) Provinsi DKI Jakarta mengembangkan Grand Design Pengelolaan Ruang Laut Terpadu, sebagai langkah strategis menuju keberlanjutan dan kesejahteraan ekonomi.

Inisitasif DKPKP mengembangkan Grand Design Pengelolaan Ruang Laut Terpadu bertujuan untuk memaksimalkan potensi ekonomi dari sumber daya laut sekaligus menjaga kelestarian ekosistem pesisir, sejalan dengan visi ekonomi biru yang berkelanjutan.

Baca Juga: Heru Budi Resmikan Pencanangan Gedung Sentra Pelayanan PAM Jaya, Dorong Cakupan Layanan Air Bersih di Jakarta

Proyek ini muncul sebagai respons terhadap berbagai tantangan yang dihadapi oleh wilayah perairan Jakarta, seperti konflik pemanfaatan ruang, degradasi lingkungan, dan kurangnya kebijakan yang terintegrasi. 

Grand Design Pengelolaan Ruang Laut Terpadu menawarkan solusi melalui pengelolaan ruang laut yang lebih baik dengan pendekatan zonasi, memastikan keseimbangan antara aktivitas ekonomi, sosial, dan lingkungan.

Ekonomi Biru: Arah Baru Pengelolaan Laut Jakarta

Kepala Dinas KPKP Provinsi DKI Jakarta Suharini Eliawati menegaskan, ekonomi biru menjadi prinsip dasar dalam pengembangan desain ini. 

“Ekonomi biru mendorong pertumbuhan ekonomi dengan tetap menjaga keberlanjutan ekosistem laut. Melalui pengelolaan ruang laut yang terpadu, kami ingin menciptakan manfaat ekonomi yang merata untuk masyarakat pesisir, tanpa merusak sumber daya alam yang ada,” ujar Suharini, dikutip dari keterangan tertulis, Selasa (15/10).

Grand design ini akan mengatur pemanfaatan wilayah laut dengan penataan ruang yang jelas untuk berbagai kegiatan, seperti perikanan, konservasi, pariwisata, dan energi terbarukan. Hal ini bertujuan untuk mengurangi tumpang tindih kepentingan di ruang laut dan memaksimalkan potensi ekonomi yang ramah lingkungan.

Pemanfaatan Teknologi untuk Monitoring dan Zonasi

Salah satu inovasi dalam grand design ini adalah penggunaan teknologi Geographic Information System (GIS) untuk memantau kondisi ekosistem laut dan memastikan bahwa ruang laut dimanfaatkan sesuai dengan zonasi yang telah ditetapkan. 

Teknologi ini akan memungkinkan DKPKP Provinsi DKI Jakarta untuk memantau kesehatan lingkungan laut, sehingga dapat mengambil tindakan cepat dan tepat jika ditemukan masalah.

“Teknologi GIS akan membantu kami dalam menyusun peta zonasi ruang laut yang lebih akurat dan mendukung pengelolaan yang lebih efisien. Dengan demikian, aktivitas ekonomi, seperti pariwisata laut atau perikanan, bisa berjalan berdampingan dengan upaya konservasi,” tambah Suharini.

Manfaat Ekonomi dan Lingkungan

Melalui Grand Design Pengelolaan Ruang Laut Terpadu, DKPKP Provinsi DKI Jakarta menargetkan peningkatan kesejahteraan masyarakat pesisir dan kontribusi yang lebih besar dari sektor ekonomi biru terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) DKI Jakarta. 

Suharini menyebutkan bahwa dalam jangka panjang, program ini diharapkan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat pesisir hingga 20% dan memperluas lapangan kerja di sektor kelautan.

Selain itu, program ini juga berkontribusi pada pengurangan emisi karbon dan perbaikan ekosistem laut, sehingga Jakarta bisa menjadi contoh kota pesisir yang sukses dalam menerapkan prinsip ekonomi biru. 

“Melalui pengelolaan ruang laut yang berkelanjutan, kami ingin Jakarta menjadi kota global yang tidak hanya maju secara ekonomi, tetapi juga menjaga kelestarian lingkungan,” kata Suharini.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya

Advertisement

Bagikan Artikel: