Penjualan sepeda motor baru kurang lebih 6 juta unit per tahun, dan Indonesia merupakan pasar ke-3 terbesar di dunia setelah Cina dan India. Hal ini menunjukkan bahwa sepeda motor adalah moda transportasi utama orang Indonesia.
Kemudian beberapa tahun terakhir ini, sepeda motor listrik mulai memasuki pasar Indonesia. Dengan beberapa keunggulan dari sisi efisiensi biaya serta adanya dukungan dari pemerintah, penjualan sepeda motor listrik sayangnya masih belum sesuai dengan target yang diharapkan pemerintah. Mengapa demikian?
Baca Juga: 5 Pengemudi Ojol Dapat Motor Listrik di PLN Electric Run 2024
Tren penjualan sepeda motor listrik sebetulnya meningkat lebih dari 3x lipat dari 2022 ke 2023. Tapi, penetrasinya masih ketinggalan jika dibandingkan dengan mobil listrik. Untuk tahun 2023 saja, penetrasi sepeda motor listrik hanya sekitar 1% dari penjualan unit sepeda motor baru. Sedangkan penjualan mobil listrik sudah lebih dari 2% dari total penjualan mobil. Padahal beberapa tahun lalu market punya ekspektasi bahwa penjualan sepeda motor listrik akan lebih tinggi dibanding mobil, tapi kenyataan justru sebaliknya.
Hal ini disebabkan sepeda motor listrik yang ada di pasaran saat ini belum bisa memenuhi kebutuhan konsumen Indonesia akan sepeda motor yang memiliki kinerja, durability, dan keandalan yang baik. Intinya, belum ada sepeda motor listrik yang enak dan berkualitas.
“Melihat perkembangan motor listrik saat ini, kayaknya belum ada produk yang bener-bener bisa menjawab kebutuhan masyarakat,” ujar Raditya Wibowo, CEO sebuah perusahaan sepeda motor listrik di Indonesia di Jakarta, baru - baru ini.
Tingkat adopsi kendaraan listrik yang rendah disebabkan oleh fakta bahwa produk kendaraan listrik saat ini diyakini belum mampu memenuhi kebutuhan pengendara Indonesia, terutama dalam hal jarak tempuh, daya tahan/ketangguhan, dan jaringan charging station dan aftersales.
Baca Juga: United E-Motor Siap Buka 4 Gerai Motor Listrik Terbaru
Hasil riset pasar juga menunjukkan bahwa masih banyak hal yang perlu ditingkatkan dari kendaraan listrik agar dapat diterima secara luas oleh masyarakat Indonesia. Intinya, sepeda motor listrik yang memiliki kinerja dan ketangguhan seperti sepeda motor bensin/ICE adalah yang dibutuhkan konsumen.
"Kebanyakan masyarakat tahunya motor listrik itu nggak bisa dipakai jauh, tarikan gasnya kurang optimal, atau bingung nge-charge-nya dimana. Jadi hal-hal basic seperti ini yang membuat tingkat adopsi motor listrik rendah," tambah Raditya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fajar Sulaiman
Tag Terkait:
Advertisement