Presiden Prabowo Subianto memecah Kementerian Koperasi dan Kementerian UMKM pada Kabinet Merah Putih setelah pada pemerintahan sebelumnya merupakan Kementerian Koperasi dan UKM.
Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi menilai alasan Prabowo Subianto memecah kedua kementerian tersebut karena koperasi yang merupakan badan usaha seharusnya tidak dikaitkan dengan UMKM.
Baca Juga: Ahmad Ali Hadiri Pelantikan Prabowo-Gibran di Jakarta, Dipercaya Bangun Sulteng
"Pak Prabowo tidak ingin koperasi itu identik dengan UMKM, beliau ingin koperasi itu bisa besar seperti di Amerika Serikat dan negara lainnya. Kami ingin ada satu sampai lima koperasi di Indonesia bisa besar," kata dia dalam acara serah terima jabatan di Jakarta, dikutip dari ANTARA Senin (21/10).
Prabowo, menurutnya juga ingin memajukan koperasi di Indonesia, mengingat kakek dan ayahnya, Margono Djojohadikusumo serta Soemitro Djojohadikusumo, merupakan sosok yang sangat memperhatikan dan terlibat dalam persoalan-persoalan koperasi.
Budi Arie mengungkapkan akan melakukan tiga upaya mendasar guna memperbaiki ekosistem perkoperasian di Indonesia, yaitu digitalisasi koperasi, rebranding dan revitalisasi koperasi, serta penguatan tata kelola dan SDM koperasi dalam 100 hari pertama kerja.
Dirinya berharap akan semakin banyak masyarakat di Indonesia yang tertarik bergabung dengan koperasi dengan perbaikan ekosistem, karena saat ini berdasarkan data jumlah anggota koperasi masih sangat kecil.
"Data menunjukkan bahwa 27 juta masyarakat Indonesia yang menjadi anggota koperasi, padahal di Amerika Serikat yang negara individualis dan kapitalis itu ada 125 juta masyarakatnya berkoperasi, jadi menurut saya masyarakat di Indonesia harus ditingkatkan partisipasi dalam berkoperasi," kata Budi Arie.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Tag Terkait:
Advertisement