Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Laba Sido Muncul Melonjak 33%! Ini Rahasianya

Laba Sido Muncul Melonjak 33%! Ini Rahasianya Kredit Foto: Dok. Sido Muncul.
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO), berhasil mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar 33% selama sembilan bulan pertama tahun 2024, mencapai Rp778 miliar. Kenaikan signifikan ini didorong oleh peningkatan penjualan bersih, yang mencapai Rp2,63 triliun atau naik 11% secara tahunan, serta manajemen biaya yang lebih efisien.

Manjemen SIDO menjelaskan bila pertumbuhan penjualan yang kuat, terutama di pasar ekspor, menjadi salah satu pendorong utama kinerja positif SIDO. Penjualan ekspor tercatat melonjak hingga 75% dibandingkan tahun sebelumnya, berkontribusi sebesar 8% terhadap total penjualan perusahaan. Sementara itu, pasar domestik juga menunjukkan performa yang solid, menopang kinerja keseluruhan perusahaan.

Di sisi operasional, laba bruto SIDO meningkat 17% menjadi Rp1,49 triliun, dengan marjin laba bruto naik menjadi 57%, dari 54% pada periode yang sama tahun lalu. Peningkatan marjin ini sebagian besar didorong oleh efisiensi produksi, pengurangan beban biaya produksi tidak langsung, dan penurunan harga bahan baku, khususnya di segmen makanan dan minuman (F&B).

Baca Juga: Terus Perkuat Posisi di Pasar, Sido Muncul Cetak Kinerja Positif di Semester I 2024

Laba usaha perusahaan juga mencatatkan kenaikan signifikan sebesar 32%, mencapai Rp969 miliar, dengan marjin laba usaha yang membaik menjadi 37%, dibandingkan dengan 31% pada sembilan bulan 2023. Efisiensi operasional dan kontrol yang ketat terhadap beban usaha terbukti mampu meningkatkan daya saing perusahaan di tengah tantangan ekonomi global.

Selain itu, neraca keuangan SIDO tetap solid dengan kas sebesar Rp978 miliar dan tanpa utang, menunjukkan likuiditas yang kuat dan kehati-hatian finansial. Hingga September 2024, belanja modal perusahaan tercatat sebesar Rp35 miliar, yang sebagian besar dialokasikan untuk pemeliharaan aset.

Menjelang akhir tahun, SIDO optimis akan peningkatan permintaan musiman, terutama dengan kondisi cuaca yang mendukung konsumsi produk herbal dan kesehatan. Perusahaan yakin akan mampu mencapai target pertumbuhan penjualan tahunan lebih dari 10%, didukung oleh ekspansi jaringan distribusi dan peluncuran produk baru di pasar domestik dan ekspor.

Dengan strategi yang kuat, SIDO berada di jalur yang tepat untuk mencatatkan pertumbuhan berkelanjutan, sekaligus memperkuat posisinya sebagai pemain utama di industri jamu dan farmasi di Indonesia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: