Selasa kemarin menjadi momen yang cukup signifikan bagi pergerakan harga komoditas utama dunia. Pergerakan harga yang sangat beragam mencerminkan respon pasar terhadap sejumlah dinamika ekonomi dan geopolitik.
Dilansir Rabu (30/10), D’Origin Financial And Business Advisory mengatakan komoditas energi seperti minyak mentah mengalami sedikit penurunan, sementara logam mulia seperti emas dan minyak sawit mentah (CPO) justru memperlihatkan peningkatan. Fluktuasi ini menjadi perhatian para pelaku pasar di tengah ketidakpastian global.
Baca Juga: Harga Emas Antam Hari Ini Melejit Jadi Rp1.560.000 per Gram, Cek Daftar Lengkapnya!
Penurunan kecil harga West Texas Intermediate (WTI) yang sebesar 17 sen atau 0,25% atau harga per barel di $67,21 menjadi cerminan bagaimana pelaku pasar mulai merasa tenang atas dampak terbatas dari serangan balasan Israel ke Iran.
Adapun minyak Brent, acuan harga minyak dunia lainnya, turun 30 sen atau 0,42%, menjadi $71,12 per barel, dengan penurunan tahunan lebih dari 7%.
Sementara itu, harga emas mencetak rekor tertinggi sebagai respons terhadap ketidakpastian yang terus melingkupi pasar global. Harga spot emas melonjak 0,9% menjadi $2.766,00 per ons, setelah menyentuh puncak di $2.771,61 pada sesi perdagangan sebelumnya.
Ketidakpastian pemilihan presiden dari Amerika Serikat (AS) serta konflik yang berkecamuk di Timur Tengah, menjadi pendorong kenaikan harga emas. Ekspektasi pasar atas kemungkinan penurunan suku bunga oleh Federal Reserve menambah daya tarik logam mulia ini sebagai aset lindung nilai.
Adapun ada komoditas agrikultur, harga minyak sawit mentah (CPO) menunjukkan tren positif dengan kenaikan yang signifikan dalam beberapa hari terakhir. Kontrak berjangka CPO untuk November 2024 naik sebesar 106 Ringgit Malaysia menjadi 4.737 Ringgit per ton, sementara kontrak untuk Desember 2024 juga meningkat 106 Ringgit menjadi 4.682 Ringgit per ton. Ini adalah level tertinggi CPO dalam dua tahun terakhir, yang didorong oleh ekspektasi peningkatan ekspor, memicu optimisme dalam pasar minyak sawit.
Pasar komoditas global saat ini berada dalam kondisi fluktuatif. Di satu sisi, harga minyak mentah melemah akibat berkurangnya kekhawatiran pasar atas risiko geopolitik, sementara emas menguat akibat ketidakpastian ekonomi dan politik global.
Baca Juga: PHR Lahirkan Inovasi i-WISE, Produksi Minyak Bisa Meningkat 42%!
Di sisi lain, minyak sawit justru, menunjukkan kenaikan harga yang signifikan seiring dengan ekspektasi ekspor yang meningkat. Para investor diharapkan terus mencermati perkembangan ekonomi dan geopolitik global, yang secara langsung mempengaruhi harga komoditas tersebut.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement