Sinergia Animal: Banyak Perusahaan Asia Belum Tepati Komitmen Telur Bebas Sangkar
"Masih ada waktu bagi mereka untuk bertindak, dan waktu terus berjalan. Kami akan mendorong konsumen untuk meminta perusahaan-perusahaan ini bertanggung jawab," katanya
Di sisi lain, 34,61% (27 dari 78 perusahaan) dari perusahaan yang dianalisis telah membagikan kemajuan mereka di negara-negara Asia, dan 2 perusahaan sepenuhnya beralih ke telur bebas kandang di Asia atau secara nasional di Asia. Merek terkenal seperti Pizza Express, Subway Indonesia, dan Potato Head memimpin progresnya di Indonesia.
Baca Juga: Dukung Peternak Mandiri, De Heus Hadirkan Pabrik Baru di Purwodadi
"Peningkatan transparansi ini menunjukkan tren positif menuju kesejahteraan hewan yang lebih baik dan peningkatan kepercayaan konsumen," ujarnya
Laporan tersebut juga menyoroti kemajuan di antara produsen telur di Thailand dan Indonesia. Dari 50 produsen yang disurvei, 11 (22%) telah sepenuhnya beralih ke sistem produksi bebas sangkar.
"Data yang kami kumpulkan dapat membantu perusahaan terhubung dengan produsen untuk memenuhi komitmen bebas sangkar mereka," ujarnya
Di samping itu, perusahaan yang kesulitan mendapatkan telur bebas sangkar dapat membeli kredit dari sistem “Impact Incentive” melaluikonsultan bisnis Global Food Partners—solusi temporer yang sudah digunakan oleh perusahaan besar seperti Compass Group dan Unilever. Sementara itu, Asia yang memproduksi 64% telur dunia, secara bertahap telah beralih dari penggunaan sangkar.
Baca Juga: BAZNAS dan Ansaf Inti Resources Luncurkan Balai Ternak dan Rumah Kompos di Jember
"Termasuk Bhutan, Cina, Indonesia, dan Thailand telah memiliki standar bebas sangkar, serta lebih dari 2.600 perusahaan di seluruh dunia, termasuk 318 di Asia, telah berkomitmen untuk beralih ke bebas sangkar," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement