Dukung Swasembada Pangan, Menteri Trenggono Akan Pacu Kualitas Hulu Perikanan
Untuk mendukung kemandirian ketahanan pangan nasional atau lebih dikenal dengan swasembada pangan, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono memastikan tata kelola hulu sektor kelautan dan perikanan akan terus ditingkatkan.
Selain mendukung swasembada pangan, langkah tersebut sekaligus untuk mendukung peningkatan asupan protein masyarakat, dan program makan bergizi gratis, melalui ketersediaan produk kelautan dan perikanan maupun turunannya yang berkualitas.
Baca Juga: Kemenperin Apresiasi Industri Kendaraan Roda Dua, Bisa Bantu Target Pertumbuhan Ekonomi 8%
“Yang paling penting sebetulnya hulu. Jadi hulu sedang kita tata dengan baik, supaya produksinya itu tidak ada reject dan jumlahnya harus memadai,” ungkap Menteri Trenggono usai rapat koordinasi membahas ketahanan pangan di Kantor Kementerian Kehutanan, Jakarta, dikutip dari siaran pers Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Kamis (31/10).
Berdasarkan data KKP, produksi perikanan nasional sampai triwulan III 2024 sebanyak 18,2 juta ton yang terdiri dari hasil tangkapan dan budi daya. Nilai produksi tersebut disokong oleh program ekonomi biru, seperti modeling budidaya udang, rumput laut, serta ikan nila salin yang telah berjalan. Program-program ekonomi biru pun masih akan terus dilanjutkan bahkan dikebut pelaksanaannya.
Trenggono menambahkan, selain menopang ketahanan pangan, produk kelautan dan perikanan dapat berkontribusi pada program makan bergizi gratis. Sumber daya ikan Indonesia diakuinya melimpah dari sisi jumlah maupun jenisnya, terlebih produk perikanan memiliki kandungan protein yang cukup tinggi.
Sebagai bentuk dukungan pada program makan bergizi gratis, pihaknya sudah memulai dengan membagikan paket nasi ikan gratis kepada puluhan ribu masyarakat Indonesia. Kegiatan bagi-bagi paket nasi ikan itu menjadi rangkaian puncak acara HUT KKP ke-25 yang dipusatkan di Pulau Untung Jawa, Jakarta, hari ini.
“Kita udah mulai hari ini dalam rangkaian HUT KKP. Tapi secara nasional untuk ketersediaan protein, kita akan sampaikan kepada pihak terkait, Badan Gizi. Nanti kita petakan, kita mapping di daerah-daerah mana yang sudah, yang produksinya cukup dan seterusnya,” beber Trenggono.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Tag Terkait:
Advertisement