Harga minyak dan emas mengalami pergerakan yang cukup signifikan menjelang pemilu dari Amerika Serikat (AS) D’Origin Financial And Business Advisory mencatat bahwa hal ini akan mempengaruhi sejumlah harga komoditas dunia.
Untuk minyak mentah, ekspektasi permintaan bahan bakar yang meningkat di AS serta spekulasi bahwa The Organization of the Petroleum Exporting Countries Plus (OPEC+) mungkin akan menunda peningkatan produksi pada bulan Desember menjadi faktor pendorong penguatan harga.
Baca Juga: Harga Minyak Dunia Tercatat Rebound, Dua Hal Ini Ternyata Jadi Pendorong
Adapun harga minyak Brent tercatat naik 0,84%, menjadi $73,16 per barel, sedangkan minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) mencatat kenaikan 0,95% ke $69,26 per barel.
Langkah OPEC+ untuk menunda rencana kenaikan produksi ini dinilai tepat, terutama untuk menyeimbangkan pasokan global yang sedang dalam masa pemulihan permintaan.
Di sisi lain, harga emas mengalami sedikit pelemahan setelah mencatat rekor tertinggi, tetapi permintaan safe-haven tetap kuat di tengah ketidakpastian menjelang pemilu. Harga emas spot turun 1,5% ke $2.740,5 per ons setelah mencapai puncak $2.790,15.
Kendati demikian, emas masih mencatatkan kenaikan bulanan sekitar 4%, mempertahankan tren positif dalam empat bulan berturut-turut, didorong oleh permintaan untuk melindungi nilai di tengah volatilitas pasar.
Baca Juga: Ketidakpastian Global Dorong Kenaikan Harga Minyak dan Emas, Batu Bara Justru Tergelincir!
Pergerakan harga kedua komoditas ini mencerminkan sikap hati-hati investor di tengah momen krusial ekonomi dan politik, yang mungkin akan terus berfluktuasi hingga kepastian pasca pemilu.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement