Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Harga Minyak Dunia Tercatat Rebound, Dua Hal Ini Ternyata Jadi Pendorong

Harga Minyak Dunia Tercatat Rebound, Dua Hal Ini Ternyata Jadi Pendorong Kredit Foto: Rahmat Dwi Kurniawan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Harga minyak mentah dunia berhasil pulih setelah mengalami penurunan awal pekan ini. Rebound ini dipicu oleh penurunan mengejutkan dalam stok minyak mentah dan bensin di Amerika Serikat (AS).

Analis Kpler, Matt Smith menyatakan bahwa penurunan persediaan bensin menandakan adanya permintaan yang kuat di pasar. Hal ini juga dapat menjadi tanda aadanya potensi peningkatan permintaan di pasar global.

Baca Juga: Ketidakpastian Global Dorong Kenaikan Harga Minyak dan Emas, Batu Bara Justru Tergelincir!

“Penurunan persediaan bensin menunjukkan permintaan yang kuat di tengah turunnya impor,” kata Smith dilansir Kamis (31/10).

Tercatat pada perdagangan sebelumnya, New York Mercantile Exchange menunjukkan harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman November naik sebesar US$1,4 atau 2,08%, menjadi US$68,61 per barel. Sementara itu, di London ICE Futures Exchange, harga minyak Brent untuk pengiriman Desember mencatat kenaikan sebesar US$1,43 atau 2,01%, menetap di level US$72,55 per barel.

Adapun pergerakan harga minyak mentah dunia juga disebabkan oleh  spekulasi seputar langkah-langkah OPEC+. Gabungan negara-negara eksportir minyak tersebut dilaporkan sedang mempertimbangkan untuk menunda rencana peningkatan produksi yang semula dijadwalkan pada Desember mendatang. Langkah ini dinilai logis oleh banyak pihak, mengingat lemahnya permintaan global dan ketidakpastian ekonomi di beberapa wilayah, terutama China.

Keputusan terkait produksi OPEC+ ini mungkin akan diumumkan dalam pertemuan pada 1 Desember. Diprediksi, para pemimpin negara penghasil minyak akan berkumpul untuk mengevaluasi kondisi pasar.

Baca Juga: Tak Dihalangi Birokrasi, Tiga Investor Minat Bangun Pabrik Minyak Goreng di Aceh

Dengan pasar yang tengah sensitif terhadap ketidakpastian politik dan ekonomi global, harga minyak masih berpotensi mengalami volatilitas. Jika ketegangan geopolitik, terutama di Timur Tengah, kembali memanas, harga komoditas ini kemungkinan besar akan fluktuatif dalam waktu dekat.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: