Harga minyak mentah global tercatat menunjukkan penguatan di Kamis (31/10). Hal ini rupanya tidak terlepas dari harapan harapan peningkatan permintaan bahan bakar di Amerika Serikat (AS) dan kemungkinan The Organization of the Petroleum Exporting Countries Plus (OPEC+)menunda rencana peningkatan produksi.
Dilansir Jumat (1/11), harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman November tercatat naik 65 sen atau sekitar 0,95% menjadi US$69,26 per barel di New York Mercantile Exchange.
Baca Juga: Harga Kian Fluktuatif, Minyak dan Emas Kena Dampak Pemilu AS
Sementara itu, harga minyak mentah Brent berjangka untuk pengiriman Desember mengalami kenaikan 61 sen atau 0,84%, ditutup pada US$73,16 per barel di London ICE Futures Exchange, menurut data CNBC International.
Adapun Laporan Badan Informasi Energi AS terbaru menunjukkan penurunan yang signifikan pada stok bensin dan minyak mentah di AS. Stok bensin turun ke level terendah dua tahun, sedangkan stok minyak mentah juga berkurang tak terduga akibat penurunan impor. Penurunan inilah yang digadang-gadang memberikan dorongan atas kenaikan harga minyak.
“Penurunan stok minyak mentah dan produk di AS secara tiba-tiba memberikan dorongan pada harga Brent minggu ini,” kata Kepala Pasar Komoditas Global Rystad Energy, Mukesh Sahdev.
OPEC+ dan Faktor Eksternal Lainnya Memengaruhi Harga Minyak
Pasar minyak saat ini juga menantikan keputusan OPEC+ terkait produksi. Sebelumnya, organisasi ini merencanakan peningkatan produksi pada Desember, tetapi potensi penundaan muncul di tengah ketidakpastian global, termasuk pemilu AS. Hasil pemilu ini diyakini dapat memengaruhi kebijakan energi dan sanksi terhadap minyak yang bisa berdampak signifikan pada pasar global.
Di sisi lain, aktivitas manufaktur di China menunjukkan peningkatan untuk pertama kalinya dalam enam bulan terakhir. Hal ini menandakan dampak positif dari stimulus ekonomi yang diterapkan pemerintah China, yang berpotensi meningkatkan permintaan energi.
Baca Juga: Dinamika Harga Komoditas Dunia, Kenapa dengan Harga Minyak dan Emas?
Secara keseluruhan, situasi internasional di akhir bulan Oktober ini seperti kebijakan OPEC+, pemilu AS, dan ketegangan politik di Timur Tengah diperkirakan akan menambah volatilitas pasar minyak di awal November.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Advertisement