Harganya Terus Meroket, Studi MarkPlus Ungkap 56% Konsumen Kesulitan Beli Mobil Baru
Industri otomotif Indonesia saat ini menghadapi berbagai tantangan ekonomi yang mempengaruhi daya beli konsumen. Dengan penjualan mobil baru yang cenderung stagnan dalam beberapa tahun terakhir, industri otomotif perlu beradaptasi dan berinovasi untuk tetap relevan di tengah perubahan pasar yang dinamis. Maka diperlukan strategi-strategi baru yang dapat membantu pelaku industri menghadapi tantangan pasar sekaligus memanfaatkan peluang yang muncul pada segmen kendaraan listrik.
Menyikapi hal tersebut, MarkPlus berkolaborasi dengan Forum Wartawan Otomotif (FORWOT) mengadakan Automotive Industry Roundtable dengan tema Navigating The Future of The 4W Industry pada Rabu (6/11/2024), di Philip Kotler Theater, MarkPlus Main Campus, Jakarta.
Dalam sambutannya, Indra Prabowo, Ketua Umum Forum Wartawan Otomotif (FORWOT) menyampaikan, FORWOT berharap dapat memberikan pemahaman mendalam tentang perubahan tren dan tantangan pasar otomotif nasional, serta untuk memfasilitasi diskusi strategis yang memperkuat kolaborasi di antara para pelaku industri. "Kami berharap kegiatan ini menjadi sumber inspirasi dan solusi nyata bagi rekan-rekan yang hadir dalam menghadapi dinamika pasar yang terus berkembang," ujarnya.
Baca Juga: Pasar Otomotif Lesu, Sektor Ini Jadi Penyelamat Kinerja Astra! Laba Naik Meski Tipis
Iwan Setiawan, CEO MarkPlus Inc dan Marketeers menyampaikan bahwa hasil studi riset yang akan dipaparkan ini telah rampung sejak Agustus, namun tetap dikembangkan kembali selama dua bulan terakhir untuk memberikan wawasan yang lebih komprehensif terkait industri otomotif.
Dengan banyaknya klien dari sektor otomotif, MarkPlus memiliki basic knowledge serta pemahaman kuat pada industri ini, sehingga dapat menghasilkan riset yang relevan bagi publik. Studi ini juga tervalidasi dengan penyesuaian berdasarkan karakteristik tiap merek sehingga memberikan perspektif yang sejalan dengan dinamika pasar secara umum.
“Ikatan ekonomi yang menjadi hambatan utama pembelian mobil baru di Indonesia cukup signifikan,” kata Iwan Setiawan, CEO MarkPlus, Inc. dan Marketeers.
“Studi kami menunjukkan bahwa 56% konsumen menganggap harga mobil baru terus meningkat di luar kemampuan pendapatan mereka, 50% merasa pajak yang dikenakan terlalu tinggi, sementara 37% menghadapi suku bunga leasing yang memberatkan, dan 26% lainnya lebih memilih mobil bekas dengan harga yang sama. Hal ini menggarisbawahi pentingnya meningkatkan keterjangkauan dan nilai dalam pasar mobil baru untuk menarik minat konsumen,” lanjutnya.
Menurutnya, tantangan utama yang dihadapi adalah kenaikan harga mobil baru yang tidak seimbang dengan pertumbuhan pendapatan rumah tangga, serta peningkatan suku bunga Bank Indonesia (BI) yang mempengaruhi niat pembelian masyarakat melalui pembiayaan kredit kendaraan.
Pada tahun 2024, harga mobil baru tercatat meningkat 37% sejak 2014, sedangkan pendapatan rumah tangga hanya naik sebesar 28% dalam periode yang sama. Hal ini menjadikan harga mobil baru lebih tinggi daripada pendapatan tahunan rata-rata rumah tangga, yang menekan daya beli dan menyebabkan konsumen semakin selektif dalam memilih kendaraan.
Ia menambahkan, Toyota mendominasi segmen hybrid dengan pangsa pasar yang sangat kuat, mencapai 67%. Sementara itu, di segmen kendaraan listrik baterai (BEV), Wuling memimpin dengan pangsa pasar sebesar 47%. "Ini menunjukkan dominasi Toyota di pasar hybrid dan tingginya penerimaan konsumen terhadap Wuling di pasar kendaraan listrik, mencerminkan tren yang menarik dalam preferensi konsumen Indonesia," tuturnya.
Baca Juga: Bahas Mobil Listrik, Bahlil Optimis Dunia akan Bergantung ke Indonesia
Perubahan preferensi konsumen yang cenderung ke arah EV mencerminkan pentingnya strategi perusahaan otomotif untuk fokus pada inovasi teknologi dan model yang sesuai dengan permintaan pasar yang dinamis.
Menurut analisis MarkPlus, mayoritas konsumen di Indonesia masih melakukan riset online namun tetap memilih membeli secara offline, menunjukkan perlunya strategi omnichannel yang kuat untuk memberikan pengalaman konsumen yang seamless.
Untuk itu, Optimasi SEO, penggunaan media sosial, serta situs web dengan konten yang mendalam mengenai produk akan membantu dalam menarik minat konsumen sejak tahap awal perjalanan pembelian. Selain itu, konsumen di segmen kendaraan listrik lebih memilih untuk memverifikasi secara fisik sebelum membeli, yang menegaskan pentingnya jaringan showroom dan dealer fisik yang handal.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fajar Sulaiman
Tag Terkait:
Advertisement