- Home
- /
- Kabar Finansial
- /
- Bursa
Naik Tajam sampai Cetak Rekor, Wall Street Dipenuhi Euforia Kemenangan Trump
Wall Street kembali mencatat sejarah pada pergadangan di Jumat (8/11). Catatan signifikan tersebut dipicu oleh sentimen positif terhadap kebijakan pro-pertumbuhan yang diharapkan dari Donald Trump dan Federal Reserve (The Fed).
Dilansir Senin (11/11), Dow Jones Industrial Average (DJIA) untuk pertama kalinya menembus level psikologis 44.000 meski pada akhirnya bursa terkait hanya melonjak 259,65 poin atau 0,59% dan ditutup di level 43.988,99. Sementara S&P 500 (SPX) naik 22,44 poin atau 0,38% ke 5.995,54. Nasdaq Composite (IXIC) juga menguat 17,32 poin atau 0,09%, menembus angka 19.286,78.
Baca Juga: Harga Minyak Anjlok Parah, Akankah 'Diselamatkan' Trump?
Analis Barclays, Venu Krishna mengatakan pasar tengah dipenuhi optimisme dengan kemenangan dari Trump. Investor memiliki ekspektasi sosok tersebut akan memunculkan sejumlah kebijakan pro-pertumbuhan domestik.
“Pasar begitu antusias dengan kebijakan Trump yang memprioritaskan pertumbuhan domestik serta deregulasi yang lebih longgar dibanding pemerintahan sebelumnya,” ujarnya.
Sentimen tersebut juga menguatkan sentimen positif sebelumnya yang lahir berkat adanya pemangkasan suku bungan sebesar 0,25% oleh The Fed. Dengan begitu, investor semakin percaya dengan kekuatan ekonomi dari Amerika Serikat (AS).
Meskipun tren naik masih kuat, beberapa analis mengingatkan untuk tetap berhati-hati. Lonjakan tajam pasca pemilu telah membawa beberapa indeks ke wilayah ‘jenuh beli’ yang mana meningkatkan risiko koreksi pasar.
Investor diharapkan tetap waspada terhadap potensi fluktuasi. Hal ini mengingat adanya kekhawatiran potensi defisit anggaran yang dapat memicu inflasi serta pemerintahan yang akan fokus pada pengurangan regulasi, pemangkasan pajak, serta dukungan terhadap merger dan akuisisi.
Baca Juga: Kemenangan Trump Bikin Harga Bitcoin Melambung Tinggi, Bahkan Cetak Rekor
Wall Street secara keseluruhan memasuki pekan baru dengan optimisme yang tinggi, namun investor diharapkan tetap memperhatikan faktor risiko yang mungkin muncul, terutama terkait kebijakan fiskal dan dinamika ekonomi global.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement