Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Laba Bersih ITMG Turun Drastis Hingga 33%! Ini Biang Keroknya!

Laba Bersih ITMG Turun Drastis Hingga 33%! Ini Biang Keroknya! Sebuah kapal tongkang pengangkut batubara melintas di Sungai Musi, Palembang, Sumatera Selatan, Senin (15/2/2021). Kementerian ESDM menetapkan Harga Batubara Acuan (HBA) Februari 2021 menjadi US$87,79 per ton atau mengalami kenaikan 15,7 persen dari US$75,84 per ton pada bulan Januari 2021. | Kredit Foto: Antara/Nova Wahyudi
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITMG) mencatat penurunan laba bersih sebesar 33% year-on-year menjadi US$273 juta pada periode sembilan bulan yang berakhir 30 September 2024 (9M24), turun dari US$408 juta pada periode yang sama tahun lalu. 

Meski volume penjualan batubara meningkat 12% menjadi 17,1 juta ton, penurunan harga jual rata-rata (ASP) sebesar 20% year-on-year seiring normalisasi harga batubara berdampak pada pendapatan dan laba bersih perusahaan.

Pendapatan ITMG tercatat sebesar US$1.657 juta, turun 9% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Beban pokok pendapatan juga menurun 3% menjadi US$1.178 juta karena biaya royalti yang lebih rendah.

Namun, peningkatan biaya penambangan dan transportasi batubara masing-masing sebesar 7% dan 9% mengimbangi penurunan ini, seiring dengan kenaikan volume produksi yang mencapai 15 juta ton, meningkat 12% dari tahun sebelumnya.

Baca Juga: Turun 48,63 Persen, PT Buana Lintas Lautan (BULL) Cetak Laba Bersih USD12,59 Juta di Kuartal III

Investor Relation ITMG, Agung Putra Sulaiman, mengungkapkan bahwa perusahaan terus memperkuat bisnis inti dengan memanfaatkan dua tambang baru, PT Graha Panca Karsa (GPK) dan PT Tepian Indah Sukses (TIS). 

“Kami terus berupaya untuk memperluas kapasitas kedua tambang ini guna lebih meningkatkan total produksi batubara kami serta memperoleh lebih banyak nilai dengan menyediakan kualitas batubara yang beragam,” ujarnya, Jakarta, Rabu (13/11/2024). 

Di sisi lain, arus kas dari aktivitas operasi meningkat signifikan sebesar 56% menjadi US$361 juta, meskipun ada penurunan penerimaan dari pelanggan akibat ASP yang lebih rendah. Posisi kas perusahaan tetap kuat di angka US$964 juta, sedangkan total liabilitas naik 27% year-to-date menjadi US$508 juta.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: