Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pasar Eropa Terjun Bebas, Investor Bimbang Hadapi Ketidakpastian Ekonomi

Pasar Eropa Terjun Bebas, Investor Bimbang Hadapi Ketidakpastian Ekonomi Foto bendera Uni Eropa dan sejumlah negara eropa lainnya. | Kredit Foto: Flickr/European Parliament
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bursa Pasar Eropa kembali mengalami penurunan signifikan pada penutupan perdagangan di Selasa (12/11). Hal ini terjadi karena adanya kekhawatiran investor terhadap kebijakan proteksionisme dari Donald Trump.

Dilansir Rabu (13/11), Berikut ini adalah catatan pergerakan sejumlah papan bursa yang berada dalam Bursa Pasar Eropa. Data menunjukkan sejumlah papan bursa mengalami penurunan yang signifikan: 

  • Stoxx 600 turun 2,01%.
  • FTSE 100 Inggris melemah 1,22%, ditutup di 8.025,77.
  • DAX Jerman turun 2,13% ke 19.033,64.
  • CAC 40 Prancis jatuh 2,69% ke 7.226,98.
  • FTSE MIB Italia turun 2,15%
  • IBEX 35 Spanyol anjlok 1,85%.

Investor Eropa tak begitu merasakan euforia kemenangan dari Trump. Mereka justru khawatir dengan kebijakan yang akan diambil calon presiden terpilih tersebut karena bisa menggangu permintaan global untuk komoditas mentah, khususnya terkait Amerika Serikat (AS).

Sentimen serupa juga mulai tumbuh dalam benak investor di Wall Street. Mereka juga mulai mencermatika kemungkinan implikasi kebijakan presiden mendatang yang berpotensi mengarah pada peningkatan proteksionisme dimana hal tersebut bisa memperburuk hubungan perdagangan antara negaranya dengan global.

Di sisi lain, investor juga memperhatikan data ekonomi terbaru sejumlah negara besar. Di Jerman, inflasi tercatat naik 2,4% di Oktober. Hal tersebut sesuai dengan perkiraan awal yang mana meningkat dari 1,8% dari September. Kenaikan inflasi ini menambah kekhawatiran tentang prospek ekonomi yang melambat dalam kawasan tersebut.

Baca Juga: Kapan Boleh Memulai Diversifikasi Investasi dan Bisnis?

Investor juga menunggu laporan Produk Domestik Bruto (PDB) Inggris dan data inflasi AS. Data ini akan memberikan petunjuk lebih lanjut mengenai kondisi ekonomi global setelah serangkaian kebijakan moneter yang longgar oleh bank sentral di berbagai negara.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: