Harga minyak mentah dunia sedikit menguat pada penutupan perdagangan di Kamis (14/11/2024). Meski begitu, ada kekhawatiran akan surplus pasokan dalam benak investor.
Dilansir Jumat (15/11), West Texas Intermediate (WTI), untuk pengiriman Desember 2024 naik 27 sen atau 0,39%, ditutup di level US$68,70 per barel. Sementara itu,Brent untuk pengiriman Januari 2025 naik 28 sen atau 0,39%, menjadi US$72,56 per barel.
Baca Juga: Cuma Tertahan Kuatnya Dolar, Ini Penyebab Harga Minyak Global Naik
Laporan Badan Energi Internasional (IEA) memperkirakan adanya surplus besar dalam pasokan minyak global hingga mencapai lebih dari 1 juta barel per hari di 2025. Peningkatan produksi dari Amerika Serikat (AS) menjadi salah satu faktor utama yang mendorong lonjakan pasokan ini.
“Jika peningkatan produksi ini berlanjut, harga minyak berpotensi terus tertekan di pasar global,” ungkap laporan IEA.
Di sisi lain, prediksi lemahnya permintaan minyak juga menjadi tantangan besar. Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) baru-baru ini memangkas perkiraan pertumbuhan permintaan minyak untuk bulan keempat berturut-turut. Hal ini mengindikasikan adanya kekhawatiran terhadap kondisi pasar yang semakin longgar.
Baca Juga: PENN Memulai Feed Proyek Pengembangan Offshore Lapangan Minyak Ande Ande Lumut
Dolar AS yang semakin kuat juga turut memberi tekanan pada harga minyak. Dengan nilai dolar yang lebih tinggi, minyak menjadi lebih mahal bagi pembeli di luar AS.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement