PT Adaro Andalan Indonesia (AAI) yang merupakan entitas usaha PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) memastikan akan membagikan dividen tak lama setelah initial public offering (IPO).
AAI yang nanti akan mencatatkan sahamnya dengan kode AADI, berdasarkan prospektus, akan mengalokasikan minimal 45% dari laba bersih untuk pembagian dividen yang direncanakan.
Baca Juga: Wujudkan Indonesia Emas 2045, Wamendag Roro Dorong HIPMI Jaya Manfaatkan Peluang Berkembang
Dividen rencananya akan mulai dibagikan pada tahun buku 2025, yang berarti paling lambat pemegang saham AAI akan mendapatkannya pada 2026.
Pembagian deviden tentu mempertimbangkan sejumlah faktor. Pertama, hasil operasi, arus kas, kecukupan modal dan kondisi keuangan dari perusahaan dan entitas anak dalam rangka mencapai tingkat pertumbuhan yang optimal di masa yang akan datang.
Kemudian yang kedua adalah kewajiban pemenuhan pembentukan dana cadangan. Lalu ketiga, memperhatikan kewajiban perusahaan dan anak usaha berdasarkan perjanjian-perjanjian dengan pihak ketiga, termasuk kreditur.
Selanjutnya yang keempat memperhatikan kepatuhan pada hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan persetujuan dari RUPS. Dan terakhir, faktor lain yang dianggap relevan oleh perusahaan.
Selain itu, juga dipertimbangkan pembagian dividen interim. Ini bisa dilakukan selama jumlah kekayaan bersih perseroan terbatas tersebut tidak menjadi lebih kecil daripada jumlah modal ditempatkan dan disetor ditambah dengan cadangan wajib.
Namun hanya memungkinkan jika tidak mengganggu atau menyebabkan perusahaan tak mampu memenuhi kewajiban kepada kreditur hingga mengganggu kegiatan usaha.
AAI dapat membayarkan dividen interim berdasarkan keputusan direksi setelah mendapatkan persetujuan dari dewan komisaris, namun jika perusahaan menderita kerugian setelah tahun buku terakhir, para pemegang saham akan mengembalikan dividen yang diterima.
Diketahui, AAI rajin membagikan dividen selama beberapa periode terakhir, sehingga bisa diblang sebagai salah satu entitas usaha ADRO milik pengusaha Boy Thohir yang paling menguntungkan.
AAI membagikan dividen sebesar US$2,61 miliar pada periode 30 Juni 2024, yang setara dengan Rp42,83 triliun jika menggunakan asumsi kurs sepanjang Juni yang ada di kisaran Rp16.400/dolar AS.
Kemudian dividen kembali dibagikan senilai US$910,85 juta pada 31 Desember 2023.
Sementara pada pada akhir Desember 2022 dan 2021 pembagian dividen masing-masing US$1,64 miliar dan US$860,26 juta.
Jadwal IPO AAI
Dalam aksi korporasi yang menjadi bagian dari rencana divestasi perusahaan oleh Adaro Energy (ADRO), AAI akan menawarkan sebanyak-banyaknya 778,69 juta saham biasa yang setara dengan 10% dari modal ditempatkan dan disetor penuh.
Nilai nominal saham AAI sebesar Rp3.125/saham. Sementara, harga penawaran ditetapkan pada rentang Rp4.590/saham hingga Rp5.900/saham, sehingga dana segar yang akan diperoleh sebanyak-banyaknya Rp4,59 triliun.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Tag Terkait:
Advertisement