Mendag Budi Sampaikan Dukungan RI Terhadap Pasar Kredit Karbon dan Perdagangan Digital di APEC
Ini menunjukkan bahwa Indonesia bergerak progresif memulai kebijakan pasar karbon dari dalam negeri. Ke depannya, diharapkan dapat mendukung pasar kredit karbon yang terhubung dengan ekonomi-ekonomi APEC.
Terkait perdagangan digital, Mendag Budi menyampaikan, diskusi pada forum tersebut menekankan pentingnya paperless trade. Dalam hal ini, Mendag Budi menjelaskan, Indonesia terus melakukan digitalisasi termasuk dalam hal fasilitasi perdagangan dan pengembangan infrastruktur digital.
Hal itu penting dilakukan guna mengatasi kesenjangan digital masyarakat, pengembangan perdagangan secara elektronik (niaga-el), dan membangun ekosistem layanan keuangan digital. Apalagi di era saat ini, niaga-el dan keuangan digital sangat dibutuhkan untuk pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Mendag Budi juga mengatakan, perdagangan digital lintas batas merupakan keniscayaan dalam perdagangan internasional. "Keseriusan Indonesia membangun infrastruktur perdagangan digital diharapkan dapat menciptakan ekosistem ekonomi digital yang inklusif, agile, dan berkelanjutan, sekaligus memberikan perlindungan yang optimal terhadap keamanan dan privasi data masyarakat," urainya.
Pada 2023, nilai ekonomi digital Indonesia diperkirakan USD 90 miliar, naik 13 persen dibandingkan tahun 2022 yang senilai USD 80 miliar. Besaran nilai tersebut mencakup pula transaksi niaga-el, travel daring, dan teknologi finansial.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Tag Terkait:
Advertisement