- Home
- /
- Kabar Sawit
- /
- Agronomi
Ditekan dari Berbagai Arah, Penggiat Industri Mesti Berkolaborasi untuk Masa Depan Sawit
Kerja sama strategis tersebut ditujukan untuk meningkatkan hasil dan produktivitas kelapa sawit serta memenuhi target berkelanjutan itu sendiri.
“Industri kelapa sawit Indonesia memiliki potensi besar namun tantangannya perlu ditangani secara serius. Dengan kebijakan yang tepat dan penguatan sertifikasi berkelanjutan, Indonesia dapat mengoptimalkan potensi,” kata Ardi.
Baca Juga: Pakar Khawatirkan Masa Depan Sawit, Nasibnya Bisa Seperti Karet dan Tebu
Di sisi lain, imbuh Ardi, pemerintah juga perlu aktif dalam diplomasi perdagangan untuk produk sawit yang ramah lingkungan maupun sosial.
Adapun strategi yang dilakukan oleh pemerintah dalam mendukung industri kelapa sawit berkelanjutan baik untuk pertumbuhan energi, ketahanan pangan, dan ekspor adalah salah satunya dengan menggencarkan program peremajaan sawit rakyat atau PSR. Dengan catatan bahwa PSR harus dilaksanakan dengan varietas unggul yang bibitnya dan dana hibahnya difasilitasi oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).
“Kedua adalah pengembangan sumber daya manusia (SDM) dengan cara meningkatkan kualitas petani kelapa sawit serta membantu pelatihan untuk memastikan petani kecil agar melakukan pengelolaan yang baik,” ucap Ardi.
Sementara strategi ketiga yakni melalui bantuan infrastruktur jalan, modernisasi peralatan dan teknologi. Sedangkan keempat adalah menggencarkan penelitian dan pengembangan untuk menaikkan produktivitas industri kelapa sawit.
Maka dari itu, diperlukan wujud nyata dari sinergi petani sawit, pengusaha, industri, dan pemerintah. Kolaborasi antar pemangku kepentingan dinilai sangat krusial untuk memastikan industri kelapa sawit agar berkembang secara berkelanjutan.
“Dengan sinergi yang baik, Indonesia bisa menjaga posisinya sebagai pemimpin global dalam industri kelapa sawit yang berkelanjutan. Mari bersama-sama melanjutkan komitmen untuk menjadikan kelapa sawit Indonesia dalam aspek produktivitas dan berkelanjutan,” pungkasnya.
Adapun acara ini didukung oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) dan dihadiri oleh narasumber utama antara lain Sekretaris Jenderal DPP APKASINDO, Rino Afrino; Bayu Krisnamurthi selaku Guru Besar IPB University; Budi Mulyanto selaku Kepala Pusat Studi Sawit IPB University; Mukti Sardjono selaku Direktur Eksekutif GAPKI; serta Eugenia Mardanugraha selaku Peneliti Lembaga Penyelidikan dan Ekonomi Masyarakat Universitas Indonesia (LPEM UI).
Baca Juga: Program Biodiesel Dikhawatirkan Ancam Industri Sawit
Output dari acara tersebut diharapkan bisa melahirkan solusi inovatif serta relevan dalam menghadapi berbagai tantangan yang dihadapi oleh industri sawit Indonesia baik di dalam maupun luar negeri.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement