"Ayo para anggota BMT kalau belum bisa buka cabang, maka perbesar usaha sektor riil untuk mengurangi jumlah pengangguran, sebab pengangguran dan kemiskinan itu menjadi permasalahan kita bersama," kata Rambe.
Sementara itu Kepala Dinas Koperasi UKM Provinsi Sumatera Barat Endrizal juga berkomitmen untuk mendukung program-program pemerintah khususnya mencapai target pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen. Salah satu strategi yang bisa dilakukan adalah memperkuat peran koperasi terutama BMT dalam pendampingan usaha masyarakat di sektor riil.
Saat ini pemerintah Provinsi Sumatera Barat telah berhasil mencetak 114.000 entrepreneur baru yang akan dikonsolidasikan dalam bentuk koperasi atau BMT agar usahanya semakin kuat. Capain ini melebihi target yang ditetapkan sebanyak 100.000 entrepreneur di tahun 2024.
Mahyeldi Ansharullah, Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Sumatera Barat menambahkan bahwa perkembangan BMT atau koperasi di Sumatera Barat cukup menggembirakan. Dari 104 BMT di kota Padang, mampu memberikan kontribusi yang cukup signifikan dalam program pengentasan kemiskinan. Bahkan saat ini sudah ada beberapa BMT yang berdiri di bawah pemerintahan kota Padang sudah dapat berdiri secara mandiri.
"Alhamdulillah BMT di Sumatera Barat khususnya di Padang ini sudah bisa melayani banyak masyarakat untuk menjawab permasalahan kemiskinan hingga rentenir. Kehadiran BMT mencerminkan kehadiran ekonomi syariah di Sumatera Barat," kata Mahyeldi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Tag Terkait:
Advertisement