Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan akan melanjutkan tren penguatan pada perdagangan hari ini, Senin (25/11/2024).
Senior Analyst Retail Research BNI Sekuritas, Kevin Juido Hutabarat, mencatat, IHSG yang pada Jumat (22/11/2024) menguat 54,65 poin atau 0,77% ke level 7.195,56 masih memiliki potensi kenaikan.
“Level resistensi IHSG berada di 7.210 dan 7.250, sementara level support di 7.155 dan 7.136,” ujar Kevin, Jakarta, Senin (25/11/2024).
Beberapa saham menjadi perhatian BNI Sekuritas hari ini. Saham GOTO direkomendasikan dengan strategi Buy on Weakness di area beli Rp76. Jika harga tidak turun di bawah Rp74, saham ini berpotensi menguat hingga Rp81–Rp85 dalam jangka pendek, dengan batas cut loss jika turun di bawah Rp74.
Baca Juga: IHSG Berpotensi Menguat, Analis Menyoroti Saham BBRI
Saham ADRO diberikan rekomendasi Spec Buy di area Rp3.750 dengan potensi kenaikan ke Rp3.800–Rp3.900 selama tidak turun di bawah Rp3.700, yang juga menjadi level cut loss. Saham DMMX direkomendasikan untuk dibeli di area Rp244 dengan potensi penguatan hingga Rp256–Rp264, sementara batas cut loss berada di Rp236.
Selanjutnya, saham BBRI memiliki area beli di Rp4.400 dengan target kenaikan ke Rp4.500–Rp4.600 selama tidak turun di bawah Rp4.300, yang menjadi batas cut loss. Saham BRIS diprediksi menguat hingga Rp2.980–Rp3.030 dengan rekomendasi pembelian di area Rp2.950. Namun, investor disarankan untuk memasang batas cut loss di Rp2.880.
Sementara itu, saham ITMG memiliki peluang kenaikan hingga Rp28.000–Rp28.300 dengan rekomendasi beli di Rp27.700, serta batas cut loss jika turun di bawah Rp27.500.
Baca Juga: IHSG Menyala, Ini Daftar 10 Saham Top Gainers Pekan Ini
Optimisme pasar turut dipengaruhi oleh sentimen positif dari bursa global. Wall Street mencatat penguatan signifikan pada pekan lalu, dengan Dow Jones naik 0,97% ke 44.296,51, S&P 500 menguat 0,35% menjadi 5.969,34, dan Nasdaq Composite naik 0,16% ke 19.003,65. Data aktivitas bisnis Amerika Serikat meningkat, didukung ekspektasi suku bunga yang lebih rendah.
Di kawasan Asia, mayoritas bursa regional juga menguat, kecuali Hang Seng dan Shanghai Composite yang tertekan. Investor terus mencermati data ekonomi regional, termasuk inflasi inti Jepang yang sedikit di atas ekspektasi, dan data pertumbuhan ekonomi Singapura yang stabil pada kuartal ketiga tahun ini.
Disclaimer: Perdagangan Beli Jual Saham adalah instrument investasi yang memiliki risiko kerugian. Semua postingan di laman ini bertujuan utama untuk berbagi informasi seputar market dengan analisa untuk meminimalisirkan risiko. Setiap keputusan transaksi beli jual ada di tangan Anda masing-masing. Kami tidak bertanggung jawab atas keuntungan ataupun kerugian yang ditimbulkan atas transaksi beli jual yang Anda lakukan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement