Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ternyata, Ini Kata Bumi Suksesindo (BSI) Soal Ledakan di Tujuh Bukit

Ternyata, Ini Kata Bumi Suksesindo (BSI) Soal Ledakan di Tujuh Bukit Kredit Foto: Mochamad Ali Topan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Peledakan atau disebut blasting di area tambang emas Gunung Tujuh Bukit, Banyuwangi yang dilakukan PT Bumi Suksesindo (BSI) pada Senin (25 /11/ 2024 ) lalu sudah sesuai aturan peraturan pemerintah dan secara lebih detil dituangkan dalam SOP, dengan menerapkan praktik pengelolaan tambang yang bertanggung jawab (Good Mining Practice).

Hal itu diungkapkan langsung oleh Government and Public Relations Manager BSI, Iwa Mulyawan menanggapi beradaran video viral terkait peladakan area site Tujuh Bukit di Banyuwangi, Jawa Timur.

Baca Juga: Delta Dunia (DOID) Akuisisi Tambang Batu Bara Terbesar di Australia, Berapa Nilainya?

Bahkan menurut Iwa sapaannya, aktivitas blasing itu yang dilakukan oleh pihaknya sudah dilakukan secara rutin sejak mulai beroperasi di 2016 lalu.

"Blasting atau peledakan merupakan aktivitas reguler di Tujuh Bukit Operations sebagai metode penambangan yang digunakan untuk membuka akses ke deposit mineral berharga," jelas Iwa saat dihubungi Warta Ekonomi terkait aktivitas Blasting diarea site BSI, Rabu (27/11/2024)

Iwa menjelaskan, bahwa sebelum melakukan blasting, pihaknya telah melakukan sosialisasi pada masyarakat sebelum aktivitas dilakukan terutama kepada warga dan pemangku kepentingan dalam radius 500 m dari lokasi peledakan.

"Selain sosialisasi pada masyarakat kami juga melakukan pemantauan dahulu di area luar tambang ini sebelum melaksanakan aktivitas blasting. Aktivitas blasting di Tujuh Bukit Operations selalu dilakukan dalam rangkaian dengan arah lemparan material ke tengah lokasi (menjauhi arah laut)," jelas Iwa.

Disinggung soal ledakan yang mengakibatkan longsoran meterial jatuh ke laut. Secara tegas Iwa mengakui, bahwa aktivitas blasting di Tujuh Bukit Operations selalu dilakukan dalam rangkaian dengan arah lemparan material ke tengah lokasi (menjauhi arah laut). Sementara penyebaran partikel halus yang terjadi kemarin diakibatkan perubahan angin dari timur ke selatan, material blasting (bebatuan) tetap mengarah ke dalam area tambang.

"Hasil pemantauan tim lingkungan PT BSI pada Selasa (26 /11/2024) kemarin menunjukkan,  kondisi laut yang berdekatan dengan aktivitas blasting dalam keadaan normal dan tidak keruh. Selanjutnya, penyiraman selalu dilakukan di lokasi blasting untuk meminimalkan dampak debu," tegas Iwa.

Lebih lanjut Iwa mengatakan, selama melakukan aktivitas operasional BSI pihaknya, selalu mengambil tindakan perbaikan (corrective action), termasuk mengubah jadwal aktivitas blasting sesuai pemantauan arah angin, jumlah dan ukuran lubang untuk meminimalkan dampak ke masyarakat dan lingkungan.

"Jika masyarakat memiliki pertanyaan atau keluhan terkait aktivitas operasional kami perusahaan terbuka untuk menerima pertanyaan atau keluhan tersebut dengan menghubungi tim External Affairs PT BSI. Kami selalu berkomitmen untuk menerapkan praktik pengelolaan tambang yang memprioritaskan keselamatan dan bertanggung jawab dengan melaksanakan good mining practice, serta terus menerapkan praktik pengelolaan lingkungan yang efektif untuk memahami risiko lingkungan, melestarikan lingkungan, dan mencegah pencemaran," pungkas Iwa.

Baca Juga: Bos Tambang Timah Haksono Santoso Jadi Tersangka Kasus Penggelapan dan Masuk DPO, Bakal Diburu Interpol

Seperti diketahui, ledakan area site Tujuh Bukit yang dilakukan oleh PT BSI  Senin (25/11/204) kemarin sempat viral dibeberapa media sosial (medsos) karena aktivitas tersebut karena dianggap merusak lingkungan dan tertanggung aktivasi para nelayan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Mochamad Ali Topan
Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: