Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

IHSG Berpotensi Melemah, Dampak Libur Thanksgiving di Wall Street

IHSG Berpotensi Melemah, Dampak Libur Thanksgiving di Wall Street Kredit Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Warta Ekonomi, Jakarta -

Libur Thanksgiving di Amerika Serikat mengurangi aktivitas perdagangan, sementara sentimen global dari Eropa dan Asia memberikan dampak signifikan pada pergerakan indeks utama, termasuk IHSG yang diproyeksikan melemah.

Wall Street Libur Thanksgiving, Bursa Eropa Ditutup Menguat

Perdagangan saham di Wall Street terhenti pada Kamis (28/11) untuk libur Thanksgiving, sementara pada hari sebelumnya (27/11), bursa saham AS mengalami pelemahan. 

Indeks utama mencatat penurunan: S&P 500 turun 0,38% ke 5.998,74, Nasdaq Composite melemah 0,6% ke 19.060,48, dan Dow Jones Industrial Average merosot 0,31% ke 44.722,06. Aktivitas perdagangan diperkirakan tetap sepi hingga akhir pekan karena penutupan lebih awal pada Jumat (29/11).

Sebaliknya, bursa saham Eropa ditutup menguat pada Kamis (29/11). Indeks Stoxx 600, yang mencakup saham-saham di seluruh Eropa, naik 0,45%, didorong oleh penguatan sektor perbankan sebesar 0,98%. Meski demikian, sektor barang rumah tangga mencatat penurunan sebesar 0,67%. 

Indeks CAC 40 di Prancis naik 0,51% di tengah tekanan politik yang membayangi, dengan premi risiko negara sejajar Yunani. Inflasi zona euro menjadi fokus investor, dengan inflasi konsumen Jerman yang stabil pada November, tetapi tidak sesuai ekspektasi. Indeks DAX Jerman menguat 0,85%, FTSE Inggris naik tipis 0,08%, FTSE MIB Italia naik 0,51%, dan IBEX 35 Spanyol bertambah 0,27%.

Baca Juga: Adaro Andalan (AADI) Diperkirakan Raih Rp4,31 Triliun dari IPO, Berapa Harga per Saham?

Bursa Asia Mixed, Dolar Melemah

Bursa saham Asia mencatat pergerakan bervariasi pada Kamis (28/11). Indeks Nikkei 225 Jepang naik 0,56%, Kospi Korea Selatan menguat tipis 0,06%, dan ASX 200 Australia meningkat 0,45%. Sebaliknya, Hang Seng Hong Kong turun 1,20%, CSI 300 China melemah 0,88%, dan Taiex Taiwan terkoreksi 0,16%. Sentimen pasar tetap tertekan oleh kekhawatiran perang tarif yang dipicu oleh kebijakan Presiden AS terpilih, Donald Trump.

Data ekonomi menunjukkan pengeluaran konsumen AS pada Oktober sedikit lebih tinggi dari ekspektasi. Bank sentral Korea Selatan juga memangkas suku bunga acuan untuk kedua kalinya secara berturut-turut guna menghadapi perlambatan ekonomi.

IHSG ditutup melemah 0,63% pada Rabu (27/11). Menurut Kevin Juido Hutabarat, Senior Analyst Retail Research BNI Sekuritas, IHSG diproyeksikan melanjutkan pelemahan hari ini. Level resistance IHSG berada di 7.245 dan 7.278, sedangkan support berada di 7.178 dan 7.133.

Trading Ideas Hari Ini

  • PSAB: Spec Buy di area 300, cut loss jika turun di bawah 296. Potensi naik ke 308-312.
  • MDKA: Spec Buy di area 1.930, cut loss jika turun di bawah 1.880. Potensi naik ke 1.950-2.010.
  • PTRO: Spec Buy di area 18.925, cut loss jika turun di bawah 18.400. Potensi naik ke 19.100-19.500.
  • MIKA: Spec Buy di area 2.670, cut loss jika turun di bawah 2.630. Potensi naik ke 2.700-2.750.
  • AMRT: Spec Buy di area 2.850, cut loss jika turun di bawah 2.800. Potensi naik ke 2.930-2.980.
  • KLBF: Spec Buy di area 1.480, cut loss jika turun di bawah 1.470. Potensi naik ke 1.510-1.540.

Investor disarankan tetap mencermati sentimen global dan menggunakan strategi trading yang sesuai dengan rekomendasi teknikal untuk memaksimalkan peluang di tengah kondisi pasar yang fluktuatif.

Disclaimer: Perdagangan Beli Jual Saham adalah instrument investasi yang memiliki risiko kerugian. Semua postingan di laman ini bertujuan utama untuk berbagi informasi seputar market dengan analisa untuk meminimalisirkan risiko. Setiap keputusan transaksi beli jual ada di tangan Anda masing-masing. Kami tidak bertanggung jawab atas keuntungan ataupun kerugian yang ditimbulkan atas transaksi beli jual yang Anda lakukan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Amry Nur Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: