PT Bukit Asam Tbk (PTBA) optimis kebutuhan batu-bara masih akan terus meningkat. Meski begitu jenis batu-bara yang akan digenjot bukanlah batu-bara dengan kalori tinggi melainkan tingkat sedang ke rendah.
Bukan tanpa alasan, arah dari produksi tambang sedang ke rendah (medium to low) dilakukan karena memang mayoritas sumber daya batu-bara yang dimiliki RI tergolong medium to low.
Baca Juga: PTBA Optimis Terpilihnya Trump Jadi Presiden AS Bawa Angin Segar ke Bisnis Batu Bara
”Kalau kita lihat di Bukit Asam memang secara sumber daya dan cadangan mayoritas, sama yang dialami atau yang dipunya oleh Indonesia ini, jadi medium to low. Kedepan akan fokus ke sana, jadi secara bertahap memang akan bergeser, secara volume akan banyak yang kalori sedang ke rendah,” ucap Niko dalam Media Gathering PTBA di Bogor, Jumat (29/11/2024).
Untuk diketahui dalam pasar batu-bara terdapat empat jenis tingkat batu-bara yang digolongkan dalam Harga Batu bara Acuan (HBA). Pertama HBA komoditas batubara dalam kesetaraan nilai kalor 6.322 kcal/kg GAR, HBA komoditas Batubara I, dalam kesetaraan nilai kalor 5.300 kcal/kg, HBA komoditas Batubara II, dalam kesetaraan nilai kalor 4.100 kcal/kg GAR, dan HBA komoditas Batubara III, dalam kesetaraan nilai kalor 3.400 kcal/kg GAR.
”Dalam hal ini adalah kalori yang 4.000, 4.200 dan sebagainya. Memang kedepan akan ke sana (produksinya) gitu ya,” lanjut Niko.
Hal ini kata Niko juga selaras dengan kebutuhan pembangkit PT PLN (Persero) yang memang ke depan membutuhkan batu-bara kalori sedang ke rendah.
Baca Juga: CUAN Resmi Kuasai BBK, Bakal Tancap Gas Pacu Produksi Batubara
”Secara volume akan banyak yang kalori sedang ke rendah dan kalau kita lihat di rencana pengembangan PLN pun, beberapa Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang baru, walaupun sekarang kita belum tau nih yang masih kan ada sempat moratorium ya, itu kalau di program jangka panjangnya itu pasokan batu baranya akan banyak mayoritas yang kalori rendah,” tutup Niko.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Dwi Kurniawan
Editor: Aldi Ginastiar
Advertisement