Harga minyak dunia mencatatkan penurunan tajam pada penutupan perdagangan di Rabu (4/12). Hal ini tidak terlepas dari sentimen pasar terkait dengan keputusan yang akan diambil oleh Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC).
Dilansir Kamis (5/12), West Texas Intermediate (WTI) mengalami penurunan hingga 1,76% atau US$1,23 ke US$68,71. Sementara Brent Crude mengalami penurunan hingga 1,6% atau US$1,18 ke US$72,44.
Baca Juga: Tingkatkan Lifting Minyak, RI Bakal Lelang 660 WK di 2025
Pasar tengah menantikan keputusan terkait dengan produksi minyak yang akan diambil oleh OPEC. Ekspektasi sejauh ini mengisyaratkan bahwa organisasi tersebut akan memperpanjang pemotongan produksi hingga akhir kuartal I-2025.
Di sisi lain, Energy Information Administration (EIA) Amerika Serikat (AS) menunjukkan adanya penurunan stok minyak mentah akibat peningkatan aktivitas penyulingansejak musim panas di AS.
Krisis Timur Tengah juga turut memberikan efek yang signifikan. Namun hal tersebut tidak dapat membentuk bimbangnya pasar terkait dengan keputusan dari OPEC.
Jika OPEC+ memutuskan untuk memperpanjang atau memperdalam pemotongan produksi, hal ini dapat memberikan dorongan bagi harga minyak yang saat ini tertekan. Namun, rencana pelepasan pembatasan pasokan tahun depan menjadi tantangan yang perlu diantisipasi.
Keputusan OPEC+ akan menjadi kunci arah harga minyak untuk sisa tahun ini dan awal 2025. Investor diharapkan tetap waspada terhadap perkembangan lebih lanjut.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Advertisement