Akuisisi Anak Usaha Telekomunikasi PTPP, Jaringan Fiber Mitratel Capai 47.800 Km
PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (Mitratel) melakukan Penandatanganan Akta Jual Beli Saham (Share Purchase Agreement) dengan PT PP Infrastruktur sebagai anak usaha dari PT PP (Persero) Tbk (PTPP) melalui anak usahanya PT Ultra Mandiri Telekomunikasi (PT UMT).
Kesepakatan yang dilakukan pada 2 Desember 2024 ini merupakan langkah strategis bagi semua pihak yang terlibat, PT PP berhasil merealisasikan salah satu strategi portofolio untuk mendukung pengembangan bisnis lainnya melalui transaksi tersebut.
Baca Juga: Bursa Asia Melemah, Investor Mulai Tinggalkan Pasar Korea Selatan
Sedangkan PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk menunjukkan komitmen untuk mewujudkan visinya menjadi Digital Infraco terdepan dengan memperbesar portofolio fiber optiknya.
“Penandatanganan ini adalah bagian dari komitmen PT PP dan PP Infra untuk terus mendukung perkembangan sektor infrastruktur telekomunikasi di Indonesia. Kerja sama ini juga mencerminkan sinergi positif antara PT PP, PP Infra dan Mitratel untuk menghadirkan nilai tambah bagi pemangku kepentingan masing-masing,” ucap Direktur Strategi Korporasi & HCM PT PP I Gede Upeksa Negara, dikutip Kamis (5/12).
Direktur Utama Mitratel Theodorus Ardi Hartoko juga mengatakan akuisisi ini bernilai strategis dalam memperkuat ekosistem bisnis dan mempertahankan penguasaan pangsa pasar.
"Kami konsisten dalam mengkonsolidasikan bisnis menara, fiber optik dan jasa penunjang lainnya untuk membawa Mitratel sebagai Digital Infraco terbesar di Asia Pasific,” jelas pria yang akrab disapa Teddy itu.
Diketahui, Mitratel memiliki 39.714 Km fiber optik per akhir September 2024, 56% aset fiber optik tercatat berada di luar pulau Jawa dan 44% berada di pulau Jawa.
Melalui akuisisi ini, Mitratel akan mendapatkan tambahan jaringan fiber optik sepanjang 8.101 Km dan billable length sepanjang 12.524 Km sehingga total jaringan fiber yang dimiliki oleh Mitratel lebih dari 47.800 Km.
“Mitratel akan terus melakukan ekspansi secara selektif bukan hanya di bisnis menara namun juga dibidang fiber optik dan jasa penunjang lainnya,” tegas Teddy.
Diharapkan melalui aksi korporasi ini dapat mendukung pemerataan akses telekomunikasi bagi masyarakat melalui penyediaan infrastruktur yang berkualitas untuk menyongsong era 5G di Indonesia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Advertisement